Aroma kotoran unggas mulai tercium saat mendekati rumah Pak Asep. Benar saja, sesampainya di lokasi, PPPA Daarul Qur’an Bandung langsung disambut oleh segerombolan ayam dan bebek.
Anjing penjaga yang menggonggong memancing tuan rumah untuk segera keluar. "Eh kang Ilham!" sapa Pak Asep kepada salah satu Tim PPPA Daarul Qur’an Bandung.
Pak Asep (47) menjadikan bekas kandang ayam sebagai rumah. Setelah sebelumnya ia tinggal di dalam WC umum. Naila (8) adalah anak semata wayang juga tinggal bersama Pak Asep.
"Dari Naila umur 3 taun ibunya kabur, pergi nggak tahu ke mana. Udah nggak inget dia sama ibunya," jelas Pak Asep.
Sehari-hari Pak Asep menjadi buruh kebun dan mencari cacing dalam selokan untuk dibudidaya. Dahulu ia berjualan cilok keliling, namun karena penyakit tulang yang dideritanya membuat Pak Ssep berhenti berjualan.
PPPA Daarul Qur'an Bandung dalam program pemberdayaan ekonomi menyalurkan bantuan untuk berjualan kopi. Diharapkan dari bantuan ini dapat menambah penghasilan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari.
"Alhamdulillah, yaa Allah, sebelumnya saya bingung mau usaha apa lagi karena fisik nggak kuat. Hatur nuhun donatur, hatur nuhun Daarul Qur'an," ucap pak Asep penuh syukur. []
Oleh: Widia, PPPA Daarul Qur’an Bandung
Photo lainnya dalam Berita ini ..
.jpg)
