Rumah Tahfidz binaan PPPA Daarul Qur'an kini sudah bertebaran di berbagai pelosok negeri. Pergerakan ini kian masif seiring berjalannya waktu. Hingga awal 2021 ini, sudah puluhan ribu Rumah Tahfidz yang berafiliasi dengan PPPA Daarul Qur'an.
Guna meningkatkan kualitas Rumah Tahfidz, Rumah Tahfidz Center (RTC) sebagai badan yang menaungi seluruh Rumah Tahfidz di Indonesia menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) selama dua hari terhitung sejak Senin (22/2). Acara ini digelar secara online dengan menghadirkan para direksi PPPA Daarul Qur'an dan pimpinan unit Daarul Qur'an.
Dalam sambutannya, Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Abdul Ghofur mengatakan bahwa kesempatan ini adalah momentum untuk menguatkan konsolidasi dan kualitas pendampingan.
"Ini adalah momentum penguatan konsolidasi kita semua, penguatan hati dan langkah kita, juga penguatan kualitas pendampingan," kata Ghofur.
Selain dua hal tadi, Ghofur juga menyebutkan bahwa Rumah Tahfidz perlu melakukan penguatan sistem database. Sebelumnya, RTC telah memiliki sistem database yang berisi berbagai macam data Rumah Tahfidz, termasuk jumlah santri perwilayahnya.
"Setelah penguatan konsolidasi dan kualitas pendampingan, akan jadi baik jika kita melakukan perbaikan sistem database," ungkapnya.
Menurutnya, meningkatkan sistem database akan memudahkan rekam jejak pergerakan Rumah Tahfidz setiap waktunya. Hal itu juga berfungsi untuk mengukur sejauh mana optimalisasi para da'i di daerah.
"Kita akan terus update di sistem, sehingga akan mudah bagi siapapun yang berkepetingan, database sistem ini akan merekam lompatan kita," imbuh Ghofur.
Ia berharap agar upaya maksimal yang telah dilakukan oleh PPPA Daarul Qur'an di pusat dapat didukung penuh oleh para asatidz di masing-masing wilayah. Sehingga penguatan Rumah Tahfidz dari segala aspeknya dapat segera tercapai. []
.jpg)
