Mempunyai kekurangan fisik, tak membuat Hasbullah (44) berputus asa. Meski kehilangan indera penglihatan ia tetap bersemangat untuk menghafal Al-Qur’an sedikit demi sedikit.
Memanfaatkan layanan Qur’an Call milik PPPA Daarul Qur’an, Hasbullah, dipandu oleh operator dari mulai membaca Al-Qur’an hingga akhirnya ia berhasil merampungkan hafalan juz Al-Qur’an.
"Lewat suara bacaan operator yang memandu saya belajar membaca Al-Qur’an terlebih dahulu, sampai akhirnya pelan-pelan saya menghafal ayat demi ayat" ujarnya.
Qur’an call merupakan program PPPA Daarul Qur’an untuk membantu siapa pun yang ingin belajar membaca dan menghafal Al-Qur’an. Layanan ini tersedia selama 24 jam dipandu oleh operator yang hafidz Qur'an.
“Alhamdulillah, awalnya saya menghafal surat-surat pilihan seperti surat Surat Yaasin, Ad-Dukhon, Ar-Rahman, Al-Waqi’ah, Al-Mulk hingga bisa menghafal Juz 29 dan 30. Insya Allah sekarang sedang menghafal juz 28” ujar pria asal Bandung ini.
Munawaroh (28) juga sama dengan Hasbullah. Perempuan asal Lombok, Nusa Tenggara Barat ini mulai mengikuti layanan Qur’an Call sejak akhir tahun 2013. awalnya ia belajar membaca Al-Qur’an. Kini selain sudah menghafal surat-surat pilihan ia juga sudah merampungkan hafalan juz 1,2,3 dan 30.
"Alhamdulillah, meski dalam keadaan tidak melihat saya masih bisa menghafal Al-Qur’an" ujarnya.
Semangat tinggi menghafal Al-Qur’an juga dimiliki oleh pasangan Asmat (47) dan Sofiyatun (42). Pasangan tunanetra yang sehari-hari keliling berjualan kerupuk ini sudah merampungkan hafalan 4 surat Al Mulk, Yasin, Ar-Rahman, Al-Waqiah. Dengan metode menghafal 5-10 ayat keduanya kini tengah merampungkan hafalan juz 29.
Hasbullah, Munawaroh, Asmat dan Sofiyatun telah membuktikan Al-Qur’an bisa dihafal oleh siapa saja termasuk mereka yang memiliki kekurangan fisik. Semoga ini menjadi hikmah buat kita semua.
.jpg)
