
Beranjak dari krisis Covid-19 dan banyaknya para pejuang nafkah yang wafat ditengah pandemi, membuat anak-anak Indonesia terpaksa menjadi yatim.
Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara periode 2018-2020, Prof Tjandra Yoga Aditama menyatakan pandemic Covid-19 berpeluang menambah populasi anak yatim piatu.
Lembaga Amil Zakat Nasional (Laznas) PPPA Daarul Qur’an sendiri telah menaungi ribuan yatim penghafal Qur’an yang tersebar di rumah-rumah tahfidz, pesantren takhassus maupun yang sedang diberikan beasiswa untuk kuliah melalui program Beasiswa Tahfizh Qur’an (BTQ) for Leaders.
Namun, krisis akibat pandemi ini membuat kami terus berupaya untuk memberikan manfaat untuk umat. Khususnya pada anak-anak Indonesia yang baru ditinggal oleh sang ayah, juga para istri yang ditinggal wafat suaminya.
Bertepatan dengan tasyakuran Milad ke-18 Daarul Qur’an pada Senin, 5 Juli 2021, program Yatim Hebat Daarul Qur’an diluncurkan. Harapannya, program ini dapat menjadi penguat keseluruhan program Laznas Daarul Qur’an untuk kemaslahatan umat.
Yatim Hebat Daarul Qur’an adalah program beasiswa untuk anak yatim penghafal Qur’an dan pemberdayaan ekonomi untuk keluarganya.
Semoga ditengah pandemi yang masih terjadi, program ini menjadi salah satu sebab anak-anak yatim dapat mewujudkan cita-cita dan memabagiakan keluarga mereka.
Semoga pula dukungan dari #SahabatDAQU dan para donatur menjadi wasilah datangnya keberkahan serta kasih sayang Allah. Karena sejatinya Allah punya tempat khusus di surga untuk hambaNya yang mencintai anak yatim.
“Aku dan orang-orang yang memelihara anak yatim di surga seperti ini. Beliau menunjukkan telunjuk dan jari tengah serta beliau merengangkan antara keduanya”. (HR. Bukhari)