Akibat gempa bumi akhir September lalu, banyak warga Sumatera Barat kesulitan mendapatkan air bersih. Terutama yang biasa berlangganan air PAM, seperti sebagian warga Kota Padang.
Warga Surau Luar Parit pun mesti menndapatkan air secara manual, setelah gempa menghancurkan surau dan perkampungan mereka. Sudah berhari-hari kami tak mandi. Kalaupun mandi, sehari sekali,kata Uni Aminah didampingi sejumlah perempuan setempat.
Kepada pengurus Masjid Darul Muttaqien, Koordinator Posko Daarul Qur’an-MDN Padang, Amir, langsung memberikan bantuan senilai Rp 3 juta untuk membeli dan memasang pompa air baru.
Ini bantuan awal kami. Selanjutnya, insya Allah Mobile Quran akan rutin berkunjung kemari untuk menghibur anak-anak, tutur Amir kepada jamaah Selasa siang (12/10).
Sementara itu, Kak Thoyib, mentor Mobile Qur’an, mengadakan focus discussion group dengan beberapa ibu rumah tangga. Selain menggali informasi dari mereka, Thoyib juga berupaya memberikan motivasi untuk bangkit dan mandiri. Malamnya, Kak Thoyib menghibur dan membangkitkan semangat para santri Ponpes Buya Hamka Maninjau yang mengungsi di Masjid Ummul Quro.
Menurut pembimbing santri, Ustadz Zaenul Arifin, Ponpes Buya Hamka akan direlokasi di sebuah lahan sekitar 3 km dari lokasi semula. Lokasi ini tanahnya datar dan tidak di bawah kaki bukit sehingga cukup aman dari ancaman galodo, tutur Zaenul Arifin.
Mobile Qur’an berencana rutin berkunjung untuk menemani para santri. Nantinya juga akan menyusul Tim Sahabat pengungsi ke sini, tutur Amir. (aya hasna)
