Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

Catatan Perjalanan Tim Relawan PPPA Daqu

19 October 2009   3301
Image

Pukul 23.00 WIB, Tim menyeberangi Selat Sunda dengan menumpang kapal ferry dari pelabuhan Merak (Banten) menuju Bakaheuni (Lampung). Tim beristirahat di kelas eksekutif setelah menempuh perjalanan malam sekitar 2 jam.

Tiba di Bakaheuni pukul 2 dinihari, Tim langsung melanjutkan perjalanan. Memasuki Bandar Lampung, Tim beristirahat di sebuah Rumah Makan untuk sholat dan sarapan pagi. Alhamdulillah, saat itu Allah menurunkan kasih sayang-Nya dengan mempertemukan Tim dengan seseorang yang kemudian bersedia mengawal tim PPPA hingga ke Padang. Orang itu mengendarai sedan dan bermaksud menuju Padang Pariaman, kampong halamannya.

Selepas subuh, kami melanjutkan perjalanan. Saat itulah petualangan pertama kami dimulai. Memasuki Sumatra Selatan, tantangan pertama membentang berupa medan yang penuh tikungan tajam serta tanjakan dan turunan terjal. Kondisi ini sungguh berat buat mobil travello yang full pressed body. Di setiap tanjakan di daerah Lahat, mobil hanya mampu melaju dengan kecepatan 30 km/jam saja.

Kami sempat waswas, karena Lahat ini terkenal sebagai daerah rawan. Benar saja, di sebuah ruas jalan, tiba-tiba kami dihadang seseorang yang berdiri di tengah jalan. Menurut penuturan para pelintas jalan ini, salah satu trik perampok adalah menghadang pengendara, lalu pura-pura minta bantuan mobilnya mogok, tapi sebenarnya mau merampok.

Kami sudah pasrah, seandainya benar akan diperdaya. Sebab, menurut nasehat orang, jika kita melawan maka para perampok tak segan-segan untuk menghabisi korbannya.

Subhanallah, Alhamdulillah, di saat kritis itu, Allah memberikan pertolongan. Tiba-tiba, dua mobil sengaja menyalip dan menjadi ‘’forwarder’’ kami. Kedua mobil bermanuver zigzag sehingga berhasil menyingkirkan penghadang tadi. Kami pun lolos dari ancaman bahaya. Ahad (11/10) pukul 21.00, kami tiba di daerah Muara Rupit, Kabupaten Musirawas. Kami berencana untuk istirahat di penginapan di daerah Muara Bungo.

Untuk kedua kalinya Allah memberikan perlindungan-Nya. Saat kami makan di rumah makan “Pondok Indah” di Muara Supit, pemiliknya yang tahu persis kondisi daerah yang akan kami lalui, memberikan informasi berharga. Katanya, daerah yang sesaat lagi akan kami lalui adalah “daerah maut”. Dengan pertimbangan tersebut, kamipun memutuskan untuk menunda perjalanan sekaligus istirahat setelah menempuh seribu kilometer perjalanan.

Ketika jam menunjukan pukul 02.00 dinihari, datang sebuah truk pengangkut ayam di depan rumah makan yang kami singgahi. Sopir dan kenek dengan tergopoh-gopoh mengadu bahwa mereka telah dirampok di “daerah maut” tadi.

Begitu mendengar berita tersebut, kami semua spontan mengucap syukur karena Allah menghindarkan kami dari kemungkinan bahaya serupa. Selanjutnya kami turut prihatin dan menghibur korban perampokan.

Padang tinggal 4 jam perjalanan lagi, ketika AC mobil mendadak tak berfungsi. Padahal, saat itu panas mentari pagi sudah mulai menyengat. Gagal menemukan penyebab masalah AC, kami pun melanjutkan perjalanan dengan bermandi keringat.

Setiba kami di sebuah pom bensin, seperti biasa Tim PPPA mampir untuk numpang sholat dhuha. Subhanallah, setelah itu kami dibimbing untuk membuka kursi driver dan memeriksa mesin bagian bawah. Ternyata, tidak berfungsinya AC lantaran lepasnya tali mesin AC. Bukan karena kehabisan freon seperti yang kami perkirakan.

Sungguh…Allah Maha Mengetahui, Penyayang lagi Maha Pelindung. (amir/ah)