Ada pahala haji di rumah kita, ada pahala haji di masjid kita, ada pahala haji di musala kita, apa itu? Kata Nabi dalam hadisnya, “Barangsiapa yang salat subuh berjamaah, kemudian dia duduk – dalam riwayat lain: dia menetap di mesjid – untuk berzikir kepada Allah sampai matahari terbit, kemudian dia salat dua rakaat, maka dia akan mendapatkan (pahala) seperti pahala haji dan umrah. Sempurna, sempurna, sempurna. Ini seperti diriwayatkan dalam ath-Thabrani dan at-Tirmidzi.
Masya Allah, pahala haji dan umroh sempurna. Tapi sering kita lihat di masjid, habis Subuh itu sepi. Mana yang berzikir dan ingin pahala haji? Mau kapan? Apa harus menunggu tua baru mau duduk sampai isyraq? Ternyata, kalau sudah tua, sudah tidak kuat duduk. Jangan sampai tiba ajal lalu tidak mendapatkan pahala haji, minimal dapat pahala haji meski belum sempat pergi haji.
Itu keringanan dari Allah untuk hambaNya yang belum memiliki kemampuan untuk berangkat haji, agar tetap dapat pahala haji. Tapi untuk yang sudah memiliki kemampuan, maka harus laksanakan haji.
Lalu bagaimana cara seseorang mendapatkan haji yang mabrur?
Yang pertama adalah sempurnakan haji dan umroh karena Allah. Maka, salah satu tanda orang pulang haji yang lilahi ta'ala, kalau pulang haji dan dipanggil tidak dengan nama haji, tidak marah.
Yang kedua, supaya haji mabrur, maka legalkan harta, pilih harta yang paling bersih dan paling baik untuk biaya orang yang ditinggal di rumah.
Ketiga, lapang dada. Artinya banyak-banyak sabar. Dalam berhaji, setiap langkah, setiap gerakan harus banyak bersabar.
Keempat adalah harus memanfaatkan ibadah selama di Masjidil Haram. Balasan untuk orang yang salat satu rakaat saja di Masjidil Haram, Allah ganjar dengan pahala 100.000 rakaat daripada salat di masjid biasa.
Mari kita sama-sama berdoa, bagi yang belum berhaji, semoga Allah mudahkan segala sesuatunya agar bisa sampai ke tanah suci. Sementara bagi yang sudah berhaji, semoga Allah mengistiqamahkan dirinya agar tetap berada di dalam jalan kebaikan dalam menegakkan agama Allah. Aamiin.
KH Ahmad Kosasih
Sumber: Ceramah Haji pada Sabtu (27/7/2019).