‘’Saat itu saya sudah menduga, masjid pasti ambruk dan hancur. Apalagi saya melihat air di kolam ikan berombak tinggi sampai bunyi keras,’’ tutur Ustadz Endang mengenang. Subhanallah, ia melanjutkan, ‘’masjid tersebut ternyata masih utuh walaupun ada kerusakan di tangga dan tembok. Itu semua kuasa Allah.’’
Itulah satu kisah keajaiban Rumah Allah di tengah seribu kisah duka gempa, yang dirasakan tak hanya di Tasikmalaya Jawa Barat saja, melainkan juga hampir semua kota di Jawa bahkan sampai Bali. Cerita tentang Masjid Riyadlushshorpiyah ini diperoleh Tim PPPA Daqu ketika tengah mengoperasikan Mobile Qur’an untuk menghibur santri-santri Pondok Pesantren Riyadlushshorpiyah asuhan Ustadz Endang.
Pondok Pesantren Riyadlushshorpiyah terletak di Desa Purba Ratu, Kecamatan Cibeureum, Kota Tasikmalaya. Mobile Qur’an mesti melewati jalan dan gang sempit melalui perumahan warga, sebelum akhirnya mencapai pelataran Masjid Riyadlushshorpiyah.
Betapa bahagianya anak-anak santri, mengikuti sesi demi sesi aksi Mobile Qur’an yang dipandu Kak Syam dan Kak Herdin nan kocak. Para santri seperti tidak sedang mengalami kengerian akibat guncangan gempa. Selain bercerita, Kak Syam dan Kak Herdin juga memberikan quis berhadiah, dan memutarkan film anak-anak. Para orangtua mereka pun turut merubung Mobile Qur’an dengan aneka atraksinya yang menghibur sekaligus mendidik.
‘’Selain menghibur, aksi ini juga melatih keberanian dan kepercayaan diri anak-anak,’’ tutur Darmawan Setiadi, Manager Program PPPA Daqu. ”Melalui program ini kita berharap bisa memulihkan kepercayaan diri mereka. Selain itu juga kita akan memberikan minuman dan makanan tambahan untuk gizi serta mainan untuk mereka. Mudah-mudahan dapat membantu menyembuhkan trauma akibat gempa tempo hari,’’ lanjut Darmawan.
Selain di lokasi yang dekat dengan pusat kota, Mobile Qur’an juga menjangkau daerah pelosok. Diantaranya Kampung Maung Paeh, Desa Jaya Pura, Kecamatan Cigalontang, Kabupaten Tasik. Bertempat di Masjid Baitul Amanah di komplek pengungsian Maung Paeh, sore jelang berbuka aksi Mobile Qur’an disambut meriah oleh anak-anak maupun orangtua pengungsi. Sungguh, keceriaan mereka menghapus kengerian yang dialami Tim PPPA Daqu yang harus melewati jalan makadam sempit yang diapit jurang untuk mencapai titik pengungsi ini.
Darmawan mengungkapkan, selain di Tasikmalaya, Mobile Qur’an juga bersafari ke daerah-daerah korban gempa di Cianjur dan Pengalengan, Bandung.
‘’Syukur alhamdulillah, nuhun nyak. Abdi teh resep pisan euy aya hiburan Mobil Qur’an ieu,’’ tutur Lili, tokoh masyarakat Kampung Maung Paeh, mengungkapkan kegembiraannya atas kehadiran Mobile Qur’an. ‘’Ini teh sudah lebih dari sekadar bantuan materi,’’ imbuh Lili.
Duh, betapa bahagianya dapat membuat para korban bencana alam tersebyum dan tertawa riang. Insya Allah, kebahagiaan itu juga milik Anda, para donatur PPPA Daqu. Sedekah Anda bagai oase bagi mereka yang sedang ditimpa musibah yang menghiasi Ramadhan ini. (fian/aya hasna)
