‘’Alhamdulillah, kurban ini sangat berarti bagi kami. Kami orang sepulau tahun-tahun lalu hanya mampu berkurban 4 ekor kambing,’’ kata Saepudin Jarot, tokoh pemuda Pulau Tunda yang berpenduduk sekitar 300 KK atau 1200 jiwa.
Keharuan dan kebahagiaan serupa juga diungkapkan warga ‘’Kampung Tsunami’’ di Indramayu, Jawa Tengah. Mereka ini kaum Muhajirin asal Aceh yang selamat dari hempasan tsunami pada 26 Desember 2004.
‘’Terima kasih, kami masih mendapat perhatian,’’ kata salah satu pengungsi sambil memegangi satu demi satu 6 ekor kambing dan seekor sapi kiriman pekurban PPPA Daarul Qur’an
Selain kedua tempat tadi, menurut Manager Program PPPA Daarul Qur’an Darmawan Eko Setiadi, kurban juga disampaikan kepada warga sekitar Daarul Qur’an Semarang berupa 2 ekor sapi plus 6 ekor kambing. Sedangkan Daarul Qur’an Surabaya mendistribusikan 1 sapi dan 6 kambing. Jumlah kurban yang sama diterima warga Kampung Samparan, Desa Caturharjo, Kecamatan Pandak, Bantul, DIY.
Sementara itu, Pondok Pesantren Al Hidayah Terisi, Indramayu, kebagian 1 ekor sapi dan 4 ekor kambing. Sedangkan warga binaan PPPA di sekitar Yayasan Kebon Maen Bocah Bogor Kampung Pondokmiri, Desa Rawakalong, Gunung Sindur, Bogor, mendapat kiriman 7 ekor kambing.
Untuk Padang, PPPA memancing pengurbanan warga dengan 2 ekor kambing. Tahun ini lebih banyak, mengingat warga Sumatera Barat baru saja digoyang gempa.
‘’Di Pondok Pesantren Daarul Qur’an di Ketapang dan Bulak Santri Tangerang, serta Jembatan Lima Jakarta Kota, kami memotong 1 ekor sapi dan 26 ekor kambing,’’ imbuh Darmawan.
Konselor Wisatahati Ustadz Abdul Rochimi menjelaskan, bukan darah dan daging ternak kurban yang sampai kepada-Nya, melainkan ketaqwaan yang berkurban. ‘’Unta, sapi, kerbau, kambing, domba, ini hanya simbol pengurbanan,’’ tandas Ustadz Rochimi.
Lalu, seperti pernah ditanyakan Zaid bin Arqam, ‘’Apa yang kita peroleh dari berkurban?’’ Rasullulah Saw menjawab, ‘’Sesungguhnya pada setiap bulu yang menempel di kulitnya terdapat kebajikan.’’
Selanjutnya Ustadz Rochimi menguraikan, qurban, sesuai makna harfiahnya dari kata qaruba-yaqrubu-qurbanan yang berarti ‘’dekat’’, adalah upaya mendekatkan diri. Orang yang berkurban, sedang berusaha mendekatkan diri. Secara ritual, melalui kurban itu, manusia bermaksud menggapai ridho-Nya. Sesuai firman Allah: ‘’Maka sholatlah atas nama Tuhanmu, dan berkurbanlah’’ (QS Al Kautsar: 2).