Alhamdulillah, kita diberi umur sampai Tahun Baru Hijriyah 1441. Salah satu tanda kesyukuran umur adalah memiliki resolusi di tahun 1441.
Mengutip Wikipedia, ‘resolusi tahun baru’ adalah tradisi sekuler yang umumnya berlaku di Dunia Barat, dan juga bisa ditemukan di seluruh dunia. Menurut tradisi ini, seseorang akan berjanji untuk melakukan tindakan perbaikan diri yang akan dimulai pada Hari Tahun Baru (Cambridge Advanced Learner's Dictionary & Thesaurus).
Walau dari peradaban Barat, namun budaya resolusi tahun baru ini bisa kita adopsi untuk kebaikan. Wikipedia mencatat, ada sejumlah resolusi Tahun Baru yang paling populer yang pernah dijajagi, antara lain:
- Meningkatkan kesejahteraan mental: berpikir positif, lebih sering tertawa, menikmati hidup
- Meningkatkan kesejahteraan keuangan: bebas dari utang, menghemat uang, berinvestasi kecil-kecilan
- Meningkatkan karier: lebih baik dalam pekerjaan saat ini, mendapatkan pekerjaan yang lebih baik, membangun bisnis sendiri
- Meningkatkan pendidikan: meningkatkan nilai, mendapatkan pendidikan yang lebih baik, belajar sesuatu yang baru (seperti bahasa asing atau musik), belajar lebih sering, membaca lebih banyak buku, mengembangkan bakat, lulus atau wisuda
- Meningkatkan kemampuan diri: menjadi lebih terorganisir, mengurangi stres, mengurangi sifat pemarah, bisa mengatur waktu, menjadi lebih mandiri, mengurangi menonton televisi, mengurangi bermain permainan video
- Menjadi relawan untuk membantu orang lain, mempraktikkan keterampilan hidup, beramal, bekerja paruh waktu di sebuah organisasi amal (NGO)
- Beribadah lebih sering, lebih dekat dengan Tuhan, menjadi lebih taat pada agama
Dalam budaya muslim, resolusi atau komitmen menuju kebaikan disebut Hijrah. Berasal dari kata “hajara” yang memiliki makna antara lain: menyingkiri sesuatu, seperti termaktub dalam Surat Al–Mudatsir ayat 5: ‘’Dan singkirilah perbuatan dosa itu”.
Hijrah juga bermakna meninggalkan dan berpaling dari sesuatu (Surat Maryam ayat 46); Menjauhkan diri dari sesuatu (Al–Muzammil: 10); Memisahkan sesuatu (An-Nisa ayat 34); Memutuskan hubungan (Ali Imran: 194).
Ringkasnya, hijrah pribadi adalah setiap usaha untuk meningkatkan ketaqwaan. Taqwa, sebagaimana disebutkan Imam Nawawi, adalah menaati Allah SWT dalam perintah dan larangan-Nya.
Semoga kita diberi kekuatan untuk berhijrah secara pribadi, keluarga, komunitas, masyarakat, lembaga, maupun negara.