Zakat Sedekah Wakaf
×
Masuk
Daftar
×

Menu

Home Tentang Kami Program Laporan Mitra Kami Kabar Daqu Sedekah Barang

Mulai #CeritaBaik Kamu Sekarang

Rekening Zakat Rekening Sedekah Rekening Wakaf

Alamat

Graha Daarul Qur'an
Kawasan Bisnis CBD Ciledug Blok A3 No.21
Jl. Hos Cokroaminoto
Karang Tengah - Tangerang 15157 List kantor cabang

Bantuan

Call Center : 021 7345 3000
SMS/WA Center : 0817 019 8828
Email Center : layanan@pppa.id

SAVE OUR CHILDREN!

23 December 2011   11391
Image

Sejauh mana kebersyukuran kita ketika hadiah terindah dalam hidup itu sudah Allah berikan kepada kita? apakah dengan cara mencurahkan kasih sayang lewat dipenuhinya segala keinginannya bukan kebutuhannya bahkan kebutuhan dasarnya yaitu mengenal Allah mencintai rasulullah dan akhlak mulia, atau kita terlalu larut dalam kerjaan dan usaha dengan alasan untuk anak dan masa depannya lalu melupakan kewajiban dasar sebagai hamba yaitu mengingat Allah juga kewajiban sebagai orangtua sehingga tidak memberikan waktu sisa dan tenaga sisa buat anak-anak dan keluarga.

“Hai orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian Maka mereka Itulah orang-orang yang merugi” (QS. Al Munaafiquun : 9)

B. Belajar dari Nabi Ibrahim AS

Sahabat Daqu, para ayah dan Ibu… Khawatir terhadap masa depan anak itu penting, khawatir meninggalkan generasi yang lemah secara ekonomi dan pendidikan juga penting, karena memang Allah-pun memerintahkan kita untuk menyiapkan akan hal itu;

Robbi hablii minash shoolihiiin….

Robbi laa tadzarni fardaw wa anta khorul waaritsiin

“dan hendaklah takut kepada Allah orang-orang yang seandainya meninggalkan di belakang mereka anak-anak yang lemah, yang mereka khawatir terhadap (kesejahteraan) mereka. oleh sebab itu hendaklah mereka bertakwa kepada Allah dan hendaklah mereka mengucapkan Perkataan yang benar.” (QS. An Nisa : 9)

Namun yang lebih penting adalah khawatir bila anak kita tidak mengenal Allah, jauh dari sholat, tidak kenal Qur’an, tidak cinta ama Rasulullah dan tidak berakhlak mulia. Adalah menjadi kewajiban dan tanggung jawab kita selaku orang tua mendo’akan, mengkondisikan, mengenalkan dan memberikan teladan dalam menanamkan nilai-nilai spiritual dalam kehidupan anak-anak kita.

Adalah nabi Ibrahim AS, kholilullah, seorang suami yang kawatir bila istrinya meninggalkan sholat dan jauh dari nilai-nilai keimanan kepada Allah, seorang ayah yang khawatir bila anak keturunannya meninggalkan sholat, seroang anak yang kawatir dengan para orang tua yang tidak mau tahu urusan sholat anaknya makanya beliau memintakan ampun buat mereka para orang tua, beliaulah teladan para pemimpin yang khawatir dengan urusan sholat ummat yang pimpinnya, beliaupun meminta ampunan untuk mereka kepada Allah al ghofuur;

“Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya aku telah menempatkan sebahagian keturunanku di lembah yang tidak mempunyai tanam-tanaman di dekat rumah Engkau (Baitullah) yang dihormati, Ya Tuhan Kami (yang demikian itu) agar mereka mendirikan shalat, Maka Jadikanlah hati sebagian manusia cenderung kepada mereka dan beri rezkilah mereka dari buah-buahan, Mudah-mudahan mereka bersyukur.” (QS Ibrahim : 37)

Ya Tuhanku, Jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, Ya Tuhan Kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan Kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat)". (QS. Ibrahim : 40-41)

nasihatnya Luqman Hakim yang diwasiatkan kepada anak-anaknya. Sebuah pelajaran, bahwa penting sekali membekali anak keturunan kita tentang ajaran kebaikan. Supaya kita semua selamat. Amin;

1. Jadilah manusia yang pandai bersyukur.

“…Hendaknyalah engkau bersyukur kepada Allah. Dan barangsiapa yang bersyukur, maka akibat kebersyukurannya bagi dirinya sendiri. Dan barangsiapa yang lupa diri, maka sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.”

(Luqmân: 12).

2. Jangan menyekutukan Allah.

“Dan ingatlah ketika Luqman berkata kepada anak-anaknya, hai anakku, janganlah engkau menyekutukan Allah. Sesungguhnya menyekutukan-Nya adalah kezaliman yang besar.” (Luqmân: 13).

3. Mengasihi dan menyayangi orang tua.

“Dan Kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu bapaknya. Ibunya telah mengandungnya dalam keadaan penuh penderitaan, dan menyapihnya selama dua tahun. Hendaklah engkau bersyukur kepada-Ku dan kepada kedua ibu bapakmu. Hanya kepada-Ku lah tempat kembali.” (Luqmân: 14).

4. Jangan turuti perintah orang tua yang salah.

“Dan apabila keduanya memaksamu supaya menyekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada bagimu ilmu tentang itu, maka janganlah kamu patuhi mereka dan pergaulilah mereka dengan baik di dunia…” (Luqmân: 15).

5. Ikuti jalan orang-orang yang benar.

“…Dan ikutilah jalan orang-orang yang kembali kepada-Ku. Kemudian hanya kepada-Ku tempat kembalinya kamu, lalu Aku kabarkan kepada kamu apa-apa yang telah kamu kerjakan.” (Luqmân: 15).

6. Ringankan langkah ‘tuk berbuat kebaikan.

“Luqman berkata, hai anakku, jika ada kebaikan seberat biji sawi, kemudian tersimpan dalam batu, langit atau bumi, niscaya Allah akan mendatangkanbalasannya. Sesungguhnya Allah Maha Halus lagi Maha Mengetahui.” (Luqmân: 16).

7. Mengerjakan shalat.

“Hai anakku, dirikanlah shalat…” (Luqmân: 17).

8. Ajak manusia berbuat baik, dan cegah keburukan.

“…ajaklah manusia berbuat baik dan cegah keburukan…” (Luqmân: 17).

9. Bersabar atas apa-apa yang menimpa kita.

“…dan bersabarlah atas apa-apa yang menimpamu…” (Luqmân: 17).

kebaikan, cegahlah mereka

10. Berjalan dengan kesederhanaan, tanpa kesombongan. “Dan janganlah kamu membuang muka, dan janganlah berjalan dengan sombong di muka bumi. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi congkak. Dan sederhanakanlah dalam berjalan, dan lunakkanlah suaramu…” (Luqmân: 18-19)

Sahabat daqu, para ayah dan ibu… jangan biarkan anak kita dididik oleh lingkungan yang dah ga karuan, jangan biarkan anak kita dididik oleh TV, Game, Internet dan tekhnologi terkini tanpa kita bimbing dan arahkan. Jangan biarkan mereka menjadikan ornag yang ga bener sebagai idola karena tidak ada keteladanan dan nasehat dari kita, Nasihatkan anak keturunan dengan cara kita sendiri menjalani kehidupan yang baik. jangan sampai kita menyesal karena kita salah mengambil keputusan dalam menyekolahkan anak kita, Hayo…. SAVE OUR CHILDREN

***

Wahai Pencipta kami berikut anak keturunan kami, seringkali kami kuatir akan kesejahteraan hidup kami dan anak-anak kami, tapi kami tidak pernah kuatir akan kejauhan diri kami kepada-Mu wahai Pencipta.

Wahai Pemilik dunia, kami selalu kuatir akan ketiadaan dunia, dan senantiasa berkeinginan untuk terus menerus mengumpulkan harta. Tapi sedikitpun kami tidak pernah kuatir tentang keterbatasan umur yang ada batasnya, di mana kami harus meninggalkan dunia dengan segala apa yang ada di tangan kami.

Gerangan apakah yang terjadi pada hati dan akal pikir kami? Sehingga kami begitu tolol, rakus dan sombong. Duh Tuhan kami, nasihatkan diri kami dan anak keturunan kami akan ketidakabadian dunia dan segala isinya, dan nasihatkan kami serta anak keturunan kami tentang kebesaran dan kekuasaan-Mu yang abadi. Selamatkanlah kami dari kepicikan langkah kami, selamatkanlah kami dari kekotoran hati dan hawa nafsu. Engkau Maha Rahman Engkau Maha Rahim, takdirkan kami berkehidupan yang baik dan mempunyai akhir kehidupan yang baik. Amin.