Istilah hafiz Qur’an diberikan kepada seseorang yang selalu berinteraksi upada Al-Qur’an, juga penyebutan untuk siapa saja yang bisa menghafal Al-Qur'an. Sedangkan hamilul Qur’an di berikan penyebutan tersebut pada orang yang tidak hanya bisa menghafal, namun bisa mengerti serta mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an.
Sebanyak 10 santri rumah tahfidz yang sudah berhasil mengkhatamkan 30 juz Al-Qur’an selama dua tahun diikutsertakan untuk mengikuti program seleksi mutqin yang diselenggarakan oleh PPPA Daarul Qur’an Medan. Program ini dibuat untuk menyiapkan santri-santri 30 juz menjadi kader yang mumpuni, siap untuk membina serta cukup dalam kemampuan bersosial sebagai seorang sumber daya insani Daarul Qur’an.
Dengan diikutinya program seleksi mutqin ini, santri yang lulus akan mendapatkan tempat pengabdian, diberikan kesempatan untuk berkuliah dan mengikuti pengambilan sanad. Ujian yang di berikan yakni meliputi tes seleksi pengetahuan wawasan lembaga, wawasan umum, santri dan tahfidz. Beberapa tes selanjutnya meliputi wawancara HRD dan presetasi program Rumah Tahfidz.
“Semoga akan lahir kader-kader terbaik yang siap di tempatkan dimana saja untuk menjadi agen perubahan dibidang tahfidzul Qur’an,” tutur Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Medan, Faisal Azhar Harahap. (adhe)
.jpg)
