.jpg)
Perjalanan menuju Kampung Qur’an Sipelot, Malang, jawa Timur tidaklah mudah, butuh waktu tiga jam untuk sampai di sana dengan medan terjal dan naik turun gunung. Namun, semua perjuangan itu terbayar setelah melihat wajah santri yang menyambut kedatangan PPPA Daarul Quran Malang dengan senyum tulus nan ceria.
Santri putri tampak cantik dengan pakaian hijabnya. Sedangkan santri putra tampak menggemaskan dengan baju koko dan kopyahnya. Selain acara berbagi daging qurban, PPPA Daarul Quran Malang juga mengajak santri bermain dan belajar dasar-dasar Islam. Ada 25 santri yang antusias mengikuti acara games Islam berhadiah menarik.
Kak Qoria mengajak santri-santri bermain di pinggir pantai. Kebanyakan santri masih usia TK dan SD sehingga games yang diberikan amat sederhana namun penuh makna. Kak Qoria meminta para santri membuat lingkaran dengan sedikit jarak agar tetap terjaga sosial distancing. Setelah perkenalan nama dan kelas masing-masing santri, acara dimulai dengan tepuk-tepuk Islami untuk menyemangati para santri.
Games pertama para santri dikenalkan dengan Rukun Islam dan Rukun Iman, para santri mengingat-ingat dan menyebut urutan-urutannya secara serentak. Kemudian Kak Qoria memberikan games untuk tanya jawab penjumlahan dengan urutan rukun Iman.
“Tiga ditambah satu sama dengan empat (dijawab percaya kepada Nabi),” ucap Kak Qoria menjelaskan gamesnya. Meskipun para santri lupa dan salah namun beberapa santri berhasil menjawab dan mendapat hadiah perlengkapan sekolah.
Games terakhir adalah membaca hafalan surah-surah pendek yang dihafal santri. Lisa yang masih TK terbata-bata membaca surah Al-Ikhlas sambil tersenyum malu-malu. Semua santri amat senang mendapat hadiah perlengkapan sekolah.
Nyatanya, kearifan lokal para santri di Kampung Qur’an Sipelot selalu menggugah hati untuk selalu bersyukur dan belajar berbagi kebahagiaan dengan sesama saudara muslim. Harapannya para santri-santri semakin semangat mengaji dan menimba ilmu di lingkungan yang sederhana dan damai. (qoria)
.jpg)
