1.jpg)
“Allhamdulillah, kulo remen teng mriki, ngaji sareng kumpul sareng, ngibadah sareng-sareng. Ngelingke kulo umur mboten enten sing ngertos dugi kapan, mulane kulo semangat nggelek ilmu kagem sangu teng akhirat,” tutur Mbah Karsyem (76) dalam bahasa Jawa.
Mbah Karsyem adalah santri ngaji di Pesantren Lansia Qalbun Salim yang terletak di perkampungan Dusun Kradenan, Sukorejo, Gunungpati, Semarang. Ia mengatakan bahwa dirinya senang mengaji dan berkumpul mencari ilmu. Sebab semua ikhtiar itu adalah bekal menuju akhirat.
Berkaca dari semangat Mbah Karsyem dalam menuntut ilmu, Ustadz Idris dan Ustadzah Muntafi’ah akhirnya menjadikan teras sederhana di depan rumahnya menjadi tempat mengaji bagi para lansia. Selain mengaji, ada berbagai program yang disediakan untuk mengisi waktu para lansia yakni bercocok tanam, belajar berketrampilan hingga layanan kesehatan.
Seiring berjalannya waktu lansia yang mengaji di Pesantren Lansia Qalbun Salim pun terus beryambah. Tempat mengaji pun semakin sempit sehingga membutuhkan tambahan ruangan.
Akhirnya, Ustadz Idris dan Ustadzah Muntafi’ah pun membuatkan tempat mengaji tambahan di lahan kosong di samping halaman rumah mereka. Menyikapi hal tersebut, PPPA Daarul Qur’an Semarang membantu pembangunan Pesantren Lansia Qalbun Salim. Pada Sabtu (30/9), bantuan berupa dana pembangunan disalurkan kepada Ustadz Idris dan Ustadzah Muntafi’ah.
“Jazakumullah khairan untuk segenap donatur dan semua tim PPPA Daarul Qur’an Semarang yang telah mendukung ikhtiar kami, semoga ibu-ibu di sini terus semangat dalam belajar dan mengaji,” ujar Ustadz Idris.
Ia berharap agar proses pembangunan Pesantren Lansia Qalbun Salim dapat semakin berkembang dan menjadi tempat mengaji yang layak bagi para lansia. []
Photo lainnya dalam Berita ini ..
.jpg)
.jpg)
