5 Keutamaan Bulan Muharram

Umat muslim di berbagai belahan dunia terbiasa mengharap keberkahan dan keutamaan bulan Muharram saat tahun baru Islam. Caranya adalah meningkatkan keimanan dan intensitas ibadah kepada Allah.

Bulan Muharram memang menjadi salah satu bulan yang sangat sakral bagi umat Islam. Umat muslim diperintahkan untuk memperbanyak ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah.

Khusus masyarakat Indonesia, Muharram identik dengan beberapa hal, seperti menyantuni anak yatim dan pawai obor. Untuk lebih mengenal bulan pertama dalam kalender Islam ini, mari simak penjelasan tentang keutamaan bulan Muharram.

Apa Itu Bulan Muharram?

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam kalender Islam atau HIjriyah. Bulan ini merupakan salah satu dari empat bulan suci dalam agama Islam, bersama dengan Rajab, Dzul-Qa'dah, dan Dzul-Hijjah. Bulan Muharram memiliki peran penting dalam sejarah dan budaya Muslim.

Di bulan Muharram, terdapat peristiwa penting yang diperingati oleh umat Islam. Salah satunya adalah peristiwa Ashura, yang jatuh pada tanggal 10 Muharram.

Muharram juga merupakan bulan di mana umat Islam sering melakukan puasa sunnah, seperti puasa di hari Ashura. Puasa ini dilakukan dengan harapan mendapatkan berkah dan ampunan dari Allah.

Sejarah Bulan Muharram

Berbicara tentang keutamaan bulan Muharram belum lengkap rasanya jika tidak membahas sejarahnya. Jika dilihat dari sejarah, bulan Muharram memiliki cerita tentang sejumlah kisah penting, di antaranya:

Penetapan Kalender Hijriyah

Bulan Muharram adalah bulan pertama dalam Kalender Hijriyah atau Kalender Islam. Kalender Hijriyah dimulai pada saat Hijrah, yaitu perpindahan Nabi Muhammad SAW beserta para pengikutnya dari kota Mekah ke kota Madinah pada tahun 622 Masehi. Penetapan kalender ini menandai peristiwa penting dalam sejarah Islam.

Ashura dan Peristiwa Karbala

Peristiwa yang paling terkenal dan tragis yang terkait dengan bulan Muharram adalah peristiwa Karbala pada tanggal 10 Muharram tahun 61 Hijriyah (680 Masehi). Pada hari itu, cucu Nabi Muhammad SAW, Husain bin Ali, bersama dengan keluarga dan pengikutnya, menghadapi pasukan Umayyah yang dipimpin oleh Yazid bin Muawiya di medan Karbala, Irak. 

Dalam pertempuran tersebut, Husain dan para pengikutnya yang hanya berjumlah sedikit bertahan melawan pasukan yang jauh lebih besar. Husain dan kebanyakan pengikutnya gugur sebagai martir dalam peristiwa yang tragis ini. Peristiwa Karbala ini memiliki arti penting dalam sejarah Islam dan merupakan sumber inspirasi bagi banyak umat Islam, khususnya Syiah.

Puasa Ashura

Di bulan Muharram, umat Islam melakukan puasa sunnah di hari Ashura, yaitu pada tanggal 9 dan 10 Muharram. Puasa ini disyariatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebelum datangnya Ramadan sebagai bentuk syukur atas penyelamatan Bani Israel dari Firaun. 

Namun, setelah peristiwa Karbala, puasa ini mendapatkan makna tambahan sebagai bentuk penghormatan terhadap perjuangan dan pengorbanan Husain bin Ali.

Perayaan Tahun Baru Islam

Bulan Muharram juga merupakan awal tahun baru dalam kalender Islam. Meskipun tidak dirayakan secara besar-besaran seperti perayaan tahun baru di kalender masehi, beberapa komunitas Muslim memperingati awal tahun dengan doa dan ibadah.

Sejarah Bulan Muharram memiliki kedalaman dan kompleksitas yang mencerminkan pentingnya bulan ini dalam tradisi Islam. Peringatan-peringatan yang terkait dengan bulan ini mengajarkan nilai-nilai seperti kesabaran, keberanian, pengorbanan, dan kesucian jiwa bagi para pengikut Islam.

Mengenal Keutamaan Bulan Muharram

Bulan Muharram memiliki banyak keutamaan dan nilai-nilai penting dalam tradisi Islam. Berikut adalah keutamaan bulan Muharram yang diambil dari berbagai sumber:

1. Dilipatgandakannya Pahala dan Dosa

Pahala-pahala dari ibadah yang dilakukan oleh umat Islam pada bulan Muharram akan dilipatgandakan oleh Allah. Inilah alasan mengapa umat Islam selalu memanfaatkan momen Muharram untuk memperbanyak ibadah.

Namun, di waktu yang sama dosa-dosa yang dilakukan pada bulan Muharram juga Allah lipatgandakan. Sehingga dosa sekecil apapun akan membuat timbangan keburukan menjadi bertambah.

2. Bulan yang Disucikan

Islam mengenal empat bulan yang disucikan yaitu, Dzulhijjah, bulan Rajab, bulan Dzulqa’dah, dan yang terakhir adalah bulan Muharram. Bulan-bulan tersebut telah disebut dalam Al-Qur'an, tepatnya pada Surat At-Taubah ayat 36.

Sementara sebutan bagi keempat bulan suci tersebut adalah haram. Artinya selama bulan tersebut umat Islam dilarang keras untuk menumpahkan darah. Di sisi lain, Allah juga memerintahkan umat Islam untuk memperbanyak ibadah.

3. Momen untuk Berpuasa

Bulan Muharram menjadi istimewa karena sebagai momen yang tepat untuk berpuasa. Selain Ramadhan, pada bulan Muharram juga umat Islam sangat dianjurkan untuk berpuasa.

“Puasa yang paling utama setelah (puasa) Ramadhan adalah puasa pada bulan Allah – Muharram. Sementara shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat malam.” (HR. Muslim).

4. Memiliki Hari Asyura

Keutamaan bulan Muharram berikutnya adalah memiliki hari Asyura. Hari Asyura merupakan hari yang sangat istimewa dalam agama Islam. Asyura jatuh pada tanggal 10 Muharram dan umat Islam disarankan untuk berpuasa, atau puasa Tasu'a. Puasa ini menjadi pembeda atas cara merayakan datangnya Asyura dengan umat Yahudi dan Nasrani.

5. Bulan Bersejarah

Bulan Muharram menjadi momen diangkatnya derajat para nabi. Dalam Kitab Al-Nawadzir yang ditulis oleh Syekh Sihabuddin bin Salamah Al-Qolyubi, terdapat 10 nabi yang diangkat derajatnya oleh Allah SWT pada bulan Muharram. Nabi-nabi tersebut adalah: Nabi Adam as, Nabi Idris as, Nabi Nuh as, Nabi Ibrahim as, Nabi Daud as, Nabi Sulaiman as, Nabi Ayub as, Nabi Yunus as, Nabi Yakub as, dan Nabi Isa as.

Itulah pembahasan mengenai keutamaan bulan Muharram yang perlu diketahui umat Islam. Dengan memperbanyak amalan bulan Muharram diharapkan Allah akan mengangkat derajat dan memberikan keberkahan kepada kita semua.

Anda bisa berpartisipasi dalam program sedekah penghafal Quran bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi. Semoga Allah memberikan kesehatan dan menerima setiap amal ibadah kita. Aamiin.