BPKH RI Amanahkan PPPA Daarul Qur’an Salurkan Bantuan Bencana Banjir Gorontalo
Bencana banjir merendam sekitar sembilan kecamatan di Kota Gorontalo dan delapan kecamatan di Kabupaten Gorontalo pada awal hingga pertengahan Juli 2024 lalu. Musibah ini menyebabkan perekonomian lumpuh serta banyak sarana prasarana yang terendam dan rusak. Tidak terkecuali masjid-masjid menjadi salah satu fasilitas umum yang terdampak.
Sebagai bentuk kepedulian, Badan Pengelola Keungan Haji Republik Indonesia (BPKH RI) mengamanahkan Laznas PPPA Daarul Qur’an dalam program kemaslahatan menyalurkan bantuan kepada 32 masjid terdampak banjir di sejumlah kota dan kabupaten di Provinsi Gorontalo. Sebanyak 32 paket keranda beserta pemandiannya dan 1.000 Al-Qur'an disalurkan berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Gorontalo.
Simbolis penyaluran bantuan dilaksanakan di Rumah Dinas Gubernur Gorontalo pada Selasa, 29 Oktober 2024. Hadir dalam acara ini Ketua Dewan Pengawas BPKH RI Firmansyah N. Nazarodin, Penjabat Gubernur Provinsi Gorontalo Mohammad Rudy Salahuddin dan Direktur Utama Laznas PPPA Daarul Qur’an Dwi Kartika Ningsih,serta perwakilan penerima manfaat dari 32 masjid.
Dalam sambutannya, Firmansyah N. Nazarodin mengatakan bantuan kemaslahatan merupakan komitmen BPKH RI agar umat muslim di Indonesia khususnya di kota dan kabupaten Gorontalo yang terdampak bencana banjir dapat segera pulih.
“BPKH RI selain mengelola dana haji juga mengelola Dana Abadi Umat atau disebut DAU. DAU ini menghasilkan dana manfaat yang dimanfaatkan untuk kemaslahatan umat. Karenanya banyak masjid-masjid terdampak dan tidak layak perlengkapan jenazahnya serta Al-Qur'an yang rusak sebab teredam air, maka kami menyalurkan 32 paket keranda dan 1.000 Al-Qur'an. Semoga bantuan ini bisa membawa kemaslahatan bagi umat di Indonesia khususnya di Provinsi Gorontalo,” tutur Firmansyah.
Mohammad Rudy Salahuddin mengucapkan terima kasih kepada BPKH RI dan Laznas PPPA Daarul Qur’an yang telah memberikan simpati dan kepedulian kepada wilayahnya. Bantuan ini menjadi motivasi warga Gorontalo untuk bangkit pascabencana banjir yang menimpa.
“Gorontalo dikenal pula dengan julukan Kota Serambi Madinah, sebab banyak masjid berdiri di sini, maka saat banjir bandang menerjang selain rumah-rumah masyarakat, masjid-masjid pun banyak terdampak. Saya sangat berterima kasih kepada BPKH yang telah merespon permintaan kami ini," ujarnya.
Dwi Kartika Ningsih menyampaikan dalam laporannya bahwa banyak keranda dimasjid berbahan alumunium dan cukup berat, sehingga saat terkena air banjir menjadi korosi. Oleh karenanya, bantuan paket keranda beserta pemandiannya ini di desain lebih memudahkan dan berbahan stainless steel yang lebih kuat dan tahan korosi. Penyerahan bantuan program kemaslahatan dilakukan secara simbolis kepada 32 masjid penerima manfaat.