Tips Curhat Efektif Untuk Kesehatan Mental
Kamu pasti pernah curhat tapi tidak didengar dan lawan bicara sulit untuk memperhatikan apa yang kamu sampaikan. Bagaimana rasanya? sakit kan? Yuk, simak kenapa tidak didengar itu terasa menyakitkan.
1. Eksistensi, Kebutuhan untuk Dianggap Ada
Ketika bercerita, sebenarnya kita sedang memenuhi kebutuhan untuk dianggap ada oleh orang lain. Ini adalah bagian dari kebutuhan eksistensial untuk diakui oleh orang-orang di sekitar kita.
2. Kebutuhan untuk Dipahami dan Dimengerti
Ketika bercerita, kita juga sedang memenuhi kebutuhan untuk diterima dan dimengerti oleh orang lain. Yakni dengan merasakan bahwa perasaan kita diakui dan dihargai oleh orang lain.
3. Kurangnya Kemampuan Menyampaikan dengan Tepat
Ketika bercerita, bisa jadi kita menggunakan nada suara yang menghakimi atau menyalahkan dan tidak jelas dalam menyampaikan perasaan atau terlalu berbelit-belit.
4. Kurangnya Keterampilan Mendengar dari Lawan Bicara
Bisa jadi, orang yang kita ajak curhat tidak terbiasa mendengarkan secara aktif atau lawan bicara kita hanya fokus pada apa yang ingin dikatakan, bukan apa yang sedang didengar.
5. Kurangnya Perhatian Lawan Bicara
Ketika bercerita, lawan bicara kita terlalu sibuk dengan pikiran atau aktivitas laindan tidak ada koneksi emosional atau minat pada topik yang dibahas.
Lalu, bagaimana caranya agar curhat lebih efektif dan lawan bicara bisa lebih memahami apa yang disampaikan.
1. Gunakan Cara Berkomunikasi Asertif
Apa itu komunikasi asertif? Kemampuan untuk mengekspresikan perasaan, pikiran, dan kebutuhan dengan jujur dan tegas, tanpa menyalahkan atau merendahkan orang lain Dalam konteks curhat, komunikasi asertif memungkinkan kita untuk menyampaikan perasaan dengan cara yang jelas dan menghargai diri sendiri serta lawan bicara, sehingga pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan lebih baik.
2. Menggunakan Metode I-Statment
I-Statement adalah cara efektif untuk menyampaikan perasaan kita tanpa menuduh atau menyalahkan orang lain.
- Nyatakan Perasaan yang Dirasakan
- Jelaskan penyebab atau situasi yang menyebabkan perasaan tersebut
- Sampaikan harapan atau solusi yang diinginkan
Dengan cara ini, lawan bicara kita lebih mudah memahami apa yang kita rasakan dan apa yang kita harapkan. Contoh, pengennya ngomong gini “Kamu nggak pernah dengerin aku!” tapi bisa loh diubah menjadi seperti ini “Aku sedih kalau kamu nggak dengerin cerita aku. Aku pengen kita bisa lebih terbuka tentang apa yang kita rasakan.”
3. Ceritalah Kepada Sang Maha Penerima Curhat
Allah As-Sami' (السَّمِيعُ) adalah Yang Maha Mendengar, tidak ada satu pun yang luput dari pendengaran-Nya. Saat kita merasa tidak didengar oleh orang lain, ingatlah bahwa Allah selalu mendengar segala keluhan dan doa kita.
Dalam Tadabur Asmaul Husna As-Samii’, ada 3 hal yang patut kita tadabburi:
- Mengakui ketidakberdayaan kita dalam menyampaikan perasaan kepada makhluk-Nya
- Kedekatan dengan Allah, di saat tidak ada yang perduli ingatlah ada Allah yang Maha Mendengar
- Mengajarkan kita untuk mendengarkan sesama
Curhat kepada Allah adalah cara terbaik menenangkan hati. Tak perlu menunggu sempurna atau kata-kata yang tepat. Ketika kamu merasa berat, bingung, sedih, marah kepada makhluk, sampaikan semua pada Allah.
Alla selalu mendengar, bahkan ketika tidak ada seorang pun yang paham. Dia tahu yang ada di hati kita, bahkan sebelum kita mengucapkannya. Jadi, jangan ragu untuk selalu mendekat dan mencurahkan isi hati kepada Allah Azza wa jalla.
Yuk, simak penjelasan lengkapnya bersama Ustadzah Putri Rizki Ardhina di Kajian Online PPPA Daarul Qur’an Medan Klik Disini