Ansori, Lelaki 60 Tahun yang Bercita-cita Jadi Guru Ngaji Sejak Kecil
Ansori adalah lelaki berusia 60 tahun yang sudah mendedikasikan hidupnya untuk Al-Qur'an sejak 1986, atau saat usianya menginjak 25 tahun. Ansori tinggal di Kampung Pasir Waru, Desa Awilega, salah satu desa terpelosok di Kecamatan Koroncong, Kabupaten Pandeglang, Banten.
Usianya memang tak muda lagi, namun semangatnya jangan ditanya. Ia sudah berkecimpung bersama Al-Qur'an dan anak-anak di desanya mulai dari pagi hari, siang ba'da Zhuhur, ba'da Ashar hingga malam. Bukan hanya satu tempat, terhitung ada empat kampung yang didatanginya untuk belajar mengaji.
Ansori mengatakan bahwa keinginannya untuk menjadi guru ngaji memang merupakan cita-citanya sejak kecil. Sebab, Ansori lahir dari lingkungan pondok pesantren dan ingin meneruskan ilmunya kepada anak-anak di desanya.
"Ini mah udah cita-cita ya, dari kecil, karena dulunya saya di pondok," tuturnya.
Ansori tidak memberikan tarif kepada siapapun yang mengaji bersamanya. Kendati demikian, warga desa yang melihat kegigihan Ansori dalam berdakwah kerap memberinya upah untuk mengganti rasa lelahnya.
Menurutnya hal tersebut merupakan rizki dari Allah. Karena hanya kebesaran Allah-lah yang dapat membuat mata hati warga di desanya terketuk.
"Cuma ngaji, cuma saya kalau habis ngaji ke kebon, kalau nggak ke kebon ke madrasah," ucap Ansori menjelaskan kegiatannya sehari-hari.
Ansori adalah satu dari banyak guru ngaji yang mensyiarkan Al-Qur'an kepada generasi muda. Untuk itu, PPPA Daarul Qur'an terus mendampingi para guru ngaji, termasuk Ansori, dalam berdakwah. Salah satunya melalui bantuan sembako.
Senyuman dan lantunan doa pun terucap dari lisannya tatkala satu kardus sembako itu sampai di tangannya. Seandainya tak diucapkannya pun, sorot matanya sudah menggambarkan kebahagiaan yang luar biasa.
"Alhamdulillahirabbil 'alamiin, saya terima dengan tangan terbuka, gembira saya, minta doanya, manfaatnya saya buat anak-cucu bisa nambah ilmu," katanya gembira.
Tak lupa, ia pun mendoakan para donatur yang telah menyisihkan hartanya untuk membantu para guru ngaji di pelosok. "Semoga bapak donatur yang ngasih ini, dikasih imbalan yang banyak, manfaat, barokah, dunia akhirat. Aamiin," tutupnya dengan senyum. (dio)