Belajar Membaca dan Memaknai Surat An-Naas

PPPA Daarul Qur'an Banten terus menggelar kajian rutin di Kantor Pos Serang bersama Ustadz Asep Anwar Assatidz pondok pesantren Daarul Jameel. Kamis, (30/3).

Belajar Membaca dan Memaknai Surat An-Naas
Belajar Membaca dan Memaknai Surat An-Naas
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

PPPA Daarul Qur'an Banten menggelar kajian rutin di Kantor Pos Serang bersama Ustadz Asep Anwar, Assatidz Pondok Pesantren Daarul Jameel, Kamis (30/3). 

"Mauidhoh Hasanah yang diturunkan oleh Allah adalah Al-Qur'an, jika tidak ada ilmunya kita tidak bisa membaca dan mengamalkan Al-Qur'an," ujar Ustadz Asep Anwar pembukaan kajian.

Ustadz Asep Anwar menerangkan makna yang terkandung dalam Surah An-Naas yaitu memohon perlindungan kepada Allah. Dalam surat ini terkandung permohonan perlindungan kepada Allah dengan bertawasul (menggunakan perantara) dengan tiga nama-Nya, Ar-Rabb, Al-Malik dan Al-Ilaah.

Ar-Rabb dalam kata Robinnas (Tuhan Manusia), Al-Malik adalah salah satu dari asmaul husna yang bermakna pemilik kerajaan yang sempurna dan kekuasaan yang mutlak. Sedangkan penyebutan kata Ilahinnaas (sembahan manusia) di sini adalah untuk menegaskan Allah adalah yang seharusnya disembah oleh manusia.

Selain itu, permohonan perlindungan hanya bertawasul menggunakan nama Allah Ar-Rabb saja. Sedangkan pada surat An-Naas ini digunakan tiga nama sekaligus yang mewakili tiga jenis tauhid. Hal ini mengindikasikan bahwa ancaman pada surat An-Naas lebih besar dari pada ancaman yang disebutkan pada surat Al-Falaq.

"Syaitan Jin dan Manusia. Di kalangan masyarakat ada yang menganggap bahwa syaitan, jin dan iblis adalah jenis makhluk tersendiri. Maka ayat terakhir dari surat ini membantah anggapan yang salah tersebut. Sesungguhnya makhluk yang mendapatkan beban syariat ada dua; yaitu jin dan manusia," ujarnya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang di lindungi oleh Allah dan terhindar dari godaan-godaan jin dan syaitan, Wallahu A’lam Bishawab.

Oleh: Andri, PPPA Daarul Qur'an Banten