Bukan Akhir Tapi Jeda Belajar Qur’an Para Calon Dokter UGM
Rabu (29/12) derasnya hujan sore itu tidak menjadikan santri untuk enggan menghadiri Penutupan kelas Qur’an AQUMED dengan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta di Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Program kelas Al-Qur’an Medika (AQUMED) telah diselenggarakan selama 3 bulan, sejak 7 Oktober sampai dengan 17 Desember 2022.
Rabu (29/12) derasnya hujan sore itu tidak menjadikan santri untuk enggan menghadiri Penutupan kelas Qur’an AQUMED dengan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta di Masjid Ibnu Sina Fakultas Kedokteran Kesehatan Masyarakat dan Keperawatan (FK-KMK) Universitas Gadjah Mada (UGM). Program kelas Al-Qur’an Medika (AQUMED) telah diselenggarakan selama 3 bulan, sejak 7 Oktober sampai dengan 17 Desember 2022.
Sebanyak 16 santri dinyatakan lulus mengikuti program tahsin dan murottal. Sepekan sebelumnya santri di-assessment kompetensinya setelah mengikuti program ini. Santri Kelas Murottal diuji dengan membacakan Al-Qur'an dengan 3 langgam antara lain Bayati, Rost, dan Nahawand. Santri Kelas Tahsin diminta membacakan Kaidah DAQU dengan ketelitian pengucapan makhraj dan sifat huruf, hukum nun sukun sampai dengan gharib sesuai dengan capaian pembelajaran.
“Alhamdulillah dari awal saya komunikasi untuk kerjasama dengan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta untuk kelas Qur’an ini direspon dengan baik, dari segi pembelajaran Alhamdulillah kami diajarkan oleh guru Qur’an yang sudah tersertifikasi dan sudah kompeten. Dari segi tahsin-nya sangat mudah dipahami dengan modul Kaidah DAQU dan sangat berdampak positif dengan adanya kelas Qur’an ini,” ujar Faros selaku ketua Program AQUMED.
Dilanjutkan oleh nasihat dari Kepala Perwakilan PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta, Maulana Kurnia Putra, “MasyaAllah, ketika pembukaan kelas AQUMED ini diiringi oleh rintik hujan dan sekarang penutupan kelas juga diiringi oleh rintik hujan. Semoga dengan adanya program ini selalu tercurah banyak kebaikan seperti tetes hujan yang turun untuk membawa keberkahan bagi kita semua. Sebarluaskanlah apa yang sudah didapat selama pembelajaran kelas Qur’an ini, tentang ilmu tahsin dan diperkuat dengan keistiqomahan, menjaga niat, dan memantapkan hati".
Para santri menyambut positif program ini. "Seneng banget bisa belajar Qur'an disini, pengajarnya sangat friendly. Kesediaan waktu, pengajar yang memberikan koreksi dengan santun, panitia komunikatif. Bukan cuma belajar, disini menambah teman juga," ujar Aufa, salah satu santri dari kelas Tahsin.
Segenap asatidz juga sangat telaten mendampingi program ini. "MasyaAllah berawal hanya melihat di layar kaca UGM dan Daarul Qur'an, sekarang saya bisa turut berkontribusi, belajar dan mengajar. Menambah semangat untuk belajar lagi," ujar Ustadz Kamaluddin pengajar kelas Murottal mewakili asatidz lainnya.
Program ini diakhiri dengan tanggapan dari setiap peserta program untuk melihat hasil dan evaluasi selama program berjalan. Dilanjutkan dengan pembagian hasil penilaian dengan penyampaian secara personal, hal ini dimaksudkan agar setiap santri memahami hasil belajar serta perbaikan apa yang perlu dilakukan.[]