Gea, Anak Petani Cabai Asal Cirebon Hidup Tanpa Sosok Ayah

Gea (7) tidak bisa membayangkan wajah sosok ayahnya seperti apa, ayahnya meninggal sejak Gea masih di kandungan ibunya. Rasa rindunya kepada ayah tidak tergambarkan hanya nama yang ia tahu.

Gea, Anak Petani Cabai Asal Cirebon Hidup Tanpa Sosok Ayah
Gea, Anak Petani Cabai Asal Cirebon Hidup Tanpa Sosok Ayah
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Gea (7) tidak bisa membayangkan wajah sosok ayahnya seperti apa. Pasanya ayahnya meninggal sejak Gea masih di kandungan ibunya. Rasa rindunya kepada ayah tidak tergambarkan hanya nama yang ia tahu. 

Ibu Gea sebagai tulang punggung keluarga, bekerja sebagai petani cabai. Gea bersama ibunya kini tinggal di Argasunya, Kota Cirebon. Tidak patah semangat, ibu Gea ingin menjadi anaknya yang hafal Quran.

Kini Gea sedang belajar dan menghafal Qur’an di TPA Warosatul Mu’minin, Cirebon. Setiap harinya ia semangat untuk belajar membaca al Qur’an demi mewujudkan harapan ibunya sebagai Penghafal Qur’an.

Saat momen lebaran Yatim, Muharram 1445 H, Laznas PPPA Daarul Qur’an memberikan bingkisan untuk Gea, dengan penuh kegembiraan Gea langsung menghampiri tim PPPA Daarul Qur’an Cirebon.

“Alhamdulillah makasih kakak-kakak hadiahnya untuk Gea, Gea senang sekali,” tuturnya sambil senyum lebar.

Selama Muharram 1445 H, Laznas PPPA Daarul Qur’an Cirebon mendistribsikan puluhan bingkisan Yatim ke Santri Penghafal Qur’an baik di Pesantren Takhassus maupun Rumah Tahfizh dan Madrasah binaan.