Hangatnya Dapur Umum karena Celoteh Ibu-ibu
Subuh sudah menyapa, namun riuh suara di area posko bencana PPPA Daarul Qur'an tak pernah redup sejak malam. Di antara sayup-sayup suara lantunan ayat suci Al-Quran di masjid, ada celoteh ibu-ibu dari dapur umum.
Subuh sudah menyapa, namun riuh suara di area posko bencana PPPA Daarul Qur'an tak pernah redup sejak malam. Di antara sayup-sayup suara lantunan ayat suci Al-Quran di masjid, ada celoteh ibu-ibu dari dapur umum.
Mereka adalah para penyintas gempa bumi Cianjur yang sudah berada di posko bencana sejak Selasa (22/11/2022). Ibu-ibu tersebut membawa serta suami dan anak-anaknya ke posko bencana.
Kompor di dapur umum sudah menyala ketika udara di Cianjur masih begitu dingin. Seketika, suasana di dapur berubah menjadi begitu hangat.
Celoteh ibu-ibu dapur dengan dialek bahasa Sunda seakan memenuhi seisi dapur. Belum lagi ketika beberapa orang melempar canda, beberapa orang lainnya menyambut dengan ketawa luar biasa.
Ternyata, itulah cara mereka agar tidak larut dalam kesedihan. Bercengkrama dan bercanda dengan warga lainnya adalah salah satu cara menghibur diri.
Mengingat, tidak sedikit dari ibu-ibu tersebut yang kehilangan rumahnya. Meski terlihat bahagia, namun mereka menyimpan duka mendalam di dalam dada.
Ada yang rumahnya retak bahkan hancur. Ada pula yang suaminya tertimpa reruntuhan bangunan saat terjadinya gempa bumi. Bahkan ada juga sanak saudara yang meninggal akibat tak mampu bertahan saat puing-puing bangunan menimpa.
Di sisi lain, ada bapak-bapak yang tampak mulai menyeduh kopi. Dengan sarung di leher mereka, bapak-bapak tersebut terlihat lebih tenang. Terlihat hanya beberapa saja yang bercengkrama dengan warga lainnya.
Suasana tersebut yang menjadi sajian pagi di posko bencana PPPA Daarul Qur'an. Besar harapan mereka agar kondisi segera pulih dan memulai kembali kehidupan normal setelah gempa bumi.