Karantina Tahfidz Intensif Yogyakarta Resmi Dibuka
PPPA Daarul Qur'an terus bergerak mensyiarkan dakwah tahfidzul Qur'an ke seluruh penjuru negeri. Kali ini PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta memprakarsai lahirnya program Tahfidz Intensif yang berada di Jl. Kaliurang KM. 14.
Tahfidz Intensif ini resmi dibuka oleh Kepala Cabang PPPA Daarul Qur'an Yogyakarta, Maulana Kurnia Putra, pada Jum'at (2/10) lalu. Dalam pembukaan yang dimulai sejak pukul 08.00 WIB tersebut turut diundang Ustadz Sholehudin, Pengasuh Pesantren Takhassus Daarul Qur'an yang menyampaikan mauidhoh-nya melalui video conference.
Dalam sambutannya Ustadz Sholehudin mengingatkan kepada santri untuk kembali menata dan memantapkan niat menghafal Al-Qur'an tanpa mengharap apapun selain ridho Allah SWT. Sebanyak 21 santri baru Tahfidz Intensif menyimak mauidhoh yang disampaikan Ustadz Sholehudin dengan khusyu.
Mereka berasal dari berbagai daerah, mulai dari Yogyakarta, Tasikmalaya, Sumatera, Kalimantan, sampai Nusa Tenggara Barat. Rata-rata para santri baru sudah lulus bangku kuliah dan berniat mengkhatamkan hafalan Al-Qur'an.
Sebelumnya kedatangan santri baru ini telah mengalami seleksi yang cukup panjang, mulai dari ujian masuk sampai berbagai persyaratan kesehatan seperti surat tanda sehat dan bebas Covid-19. Acara pembukaan dilakukan sesuai prosedur kesehatan dan mewajibkan penggunaan masker dalam setiap aktivitas kedepannya.
Alhamdulillah program Tahfidz Intensif ini menjadi angin segar bagi para penghafal
Al-Qur'an yang belum memiliki tempat untuk mengkhatamkan dan menyetorkan hafalannya. Seperti Nabila, santri asal Palembang yang sudah lebih dari dua tahun menghafal secara mandiri.
"Alhamdulillah, sekarang saya lega sudah menemukan tempat untuk menyetorkan
hafalan-hafalan saya yang sudah saya mulai sendiri sejak masih kuliah dua tahun lalu," ujar Nabila yang sampai resign dari pekerjaannya demi mengikuti program Tahfidz Intensif.
Program Tahfidz Intensif ini merupakan program menghafalkan Al-Qur'an selama tiga bulan dengan target khatam 30 juz. Dalam pelaksanaannya santri dibimbing mulai dari kiat-kiat menghafal Al-Qur'an sampai riyadhoh yang dilakukan untuk menjadi seorang ahlul Qur'an, yang tidak hanya hafal Al-Qur'an tetapi juga berakhlak Al-Qur'an. []