Rakernas Rumah Tahfidz Center: Optimalisasi dan Inovasi
Rumah Tahfidz Center (RTC) PPPA Daarul Qur'an menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) online selama dua hari, terhitung sejak Senin (22/2). Pada rakernas kali ini RTC mengangkat topik "Optimalisasi Potensi SDI dan Revitalisasi Rumah Tahfidz Sebagai Center of Excellence".
Acara ini dihadiri oleh para direksi PPPA Daarul Qur'an dan sejumlah kepala unit Daarul Qur'an. Tak lupa, jajaran Koordinator Daerah atau kerap disebut Korda pun hadir untuk mendengarkan arahan dan memberikan pemaparan programnya.
Direktur Utama PPPA Daarul Qur'an, Abdul Ghofur mengatakan bahwa saat ini sudah banyak brand sejenis Rumah Tahfidz yang lahir dari berbagai macam lembaga. Meski demikian, ia tidak melihat hal itu sebagai sebuah persaingan, namun tantangan.
"Meski saat ini bertaburan lembaga zakat, lembaga wakaf, mereka membuat pola program yang sama dengan Rumah Tahfidz dan lain sebagainya, tapi banyak orang yang terus berpikir bahwa Rumah Tahfidz adalah Daarul Qur'an, adalah PPPA Daarul Qur'an," ujar Ghofur saat memberikan sambutan pada acara tersebut.
Bahkan menurutnya, jika RTC memiliki sistem dan Sumber Daya Insani (SDI) yang baik maka Rumah Tahfidz PPPA Daarul Qur'an dapat menjadi rujukan bagi lembaga-lembaga lainnya.
Sejalan dengan hal tersebut, Direktur Marketing dan Komunikasi PPPA Daarul Qur'an, Dwi Kartika Ningsih menyampaikan dalam sambutannya bahwa tahun 2021 bukan hanya tahun bertahan tapi harus menjadi tantangan untuk bangkit dengan melakukan lompatan inovasi.
"Untuk melakukan lompatan inovasi tentu saja tidak hanya dilakukan di pusat, tapi harus didukung oleh para korda-korda yang memiliki pondasi-pondasi kuat menjadi perwakilan kami di seluruh daerah," tutur Dwi.
Dengan digelarnya Rakernas ini, RTC berharap dapat menguatkan program-program yang sudah berjalan dan mengkombinasikannya dengan inovasi-inovasi terbaru. Tujuannya untuk meningkatkan kinerja dan sebaran manfaat demi terwujudnya impian untuk mendirikan Rumah Tahfidz di seluruh penjuru Nusantara. []