Semangat Alvino Menghafal dalam Keterbatasan
Mohammad Alvino Desvandra adalah santri Rumah Tahfidz Barokallah yang berlokasi di Tawang Sukowilangun, Kalipare, Malang, jawa Timur. Fisiknya memang tidak sempurna, namun bocah berusia 11 tahun itu tengah berjuang menghafal Al-Qur’an.
Meski hidup dalam keterbatasan, namun semangatnya untuk menghafal Al-Qur’an bersama teman-temannya yang normal tak terkalahkan. Bersama Ustadzah Luluk, asaatidzah rumah tahfidz amat sabar membimbing Alvino dengan metode talaqi.
Setiap bakda Subuh, Alvino datang ke rumah tahfidz untuk murajaah hafalannya sebelum berangkat sekolah. Alvino juga dikenal siswa yang rajin disekolahnya. Seringkali ia membantu menyiram tanaman, memberi makan ikan, dan ikut piket membersihkan kelas.
Keterbatasan justru membuat Alvino semakin menyempurnakan apa yang dimilikinya. Ia tumbuh menjadi sosok yang mandiri dan ceria. Ditengah kesibukannya menghafal Al-Qur’an, Alvino mengisi waktu luangnya dengan bersholawat atau belajar memijat.
“Saya ingin belajar banyak hal selain menghafal Al-Qur’an dan bisa memberikan mahkota untuk orangtua,” tuturnya polos sambil tersenyum ramah.
Kini Alvino sudah hafal juz 30 dan tengah melanjutkan hafalannya di Juz 1. Alvino memperlajari Al-Qur’an briellenya sendiri dari ayat-ayat yang telah dia hafal. Setiap bakda Magrib ia rutin menyetorkan hafalannya di rumah tahfidz.
Awalnya, Rumah Tahfidz Barokallah hanya memiliki delapan santri. namun seiring berjalannya waktu banyak warga sekitar yang mengenal program menghafal Al-Qur’an dan memasukkan anak-anaknya ke rumah tahfidz. Hingga kini, ada 26 santri yang belajar tahfidz bersama Alvino.
“Kami mengajak seluruh masyarakat mendukung para santri menghafal Al-Qur’an di Rumah Tahfidz Barokalloh. Seperti arti nama rumah tahfiznya, semoga Allah senantiasa memberikan keberkahan kepada para santri dan donatur yang memfasilitasinya. Aamiin,” ujar Pimpinan PPPA Daarul Qur’an Malang, Ivan Mahendra. (qori/ara)