Semangat Santri Teras Tahfidz PPPA Daarul Qur’an Makassar
Lantunan ayat-ayat suci Al-Qur’an saling bersahutan, menggema, begitu menenangkan kalbu. Berbeda dengan beberapa bulan lalu yang masih nampak sepi. Kala santri masih enggan datang tepat waktu. Kini mereka sudah terlihat memadati Teras Tahfidz yang berlokasi di Inspeksi Kanal Dua, Hertasning Makassar. Teras Tahfidz adalah sarana belajar dan menghafal Al-Qur’an yang diinisiasi oleh PPPA Daarul Qur’an Makassar.
Pengasuh Teras Tahfidz, Ustadz Akhmad Baihaqi mengingat momen ketika pertama kali mengajar hanya bersama enam santri. Ketika itu, Ustadz Baihaqi kadang merasa miris, jadwal mengaji yang diberlakukannya tidak diindahkan oleh santri. Mereka tidak pernah datang tepat waktu, hingga Ustadz Baihaqi memiliki kegiatan baru selain mengajar, yakni menunggu.
"Dulu adik-adik sering terlambat datang ke Teras Tahfidz untuk mengaji. Saya biasanya menunggu sekitar 30 menit baru adik-adik kumpul untuk mengaji," ungkapnya.
Meski demikian, Ustadz Baihaqi tak menyerah. Dengan dukungan yang diberikan oleh warga sekitar, Ustadz Baihaqi semakin semangat untuk mengajar anak-anak mengaji.
Hasilnya mulai ia dapatkan beberapa waktu kemudian. Santri Teras Tahfidz mulai bertambah seiring berjalannya waktu. Sekarang, Teras Tahfidz sudah memiliki 30 santri.
Meningkatnya jumlah santri ternyata diiringi pula oleh kedisiplinan mereka. Terbukti, anak-anak sudah mulai datang tepat waktu. Ustadz Baihaqi seakan tak percaya, 30 menit yang dulu ia habiskan untuk menunggu santri kini terbayarkan dengan semangat belajar mereka.
Tak hanya itu, intensitas ibadah para santri juga meningkat drastis. Ustadz Baihaqi mengatakan bahwa santri semakin memahami kewajiban mereka, yakni sholat lima waktu.
"Alhamdulillah saat ini sholat lima waktu adik-adik makin tertib, sudah bisa melaksanakan sholat lima waktu di masjid maupun di rumah masing-masing bagi akhwatnya," tutur Ustadz Baihaqi.
Ia bertekad untuk mempertahankan semangat belajar para santri dengan berbagai inovasi yang dilakukan di Teras Tahfidz. Harapannya, Allah mengganti ikhtiar yang ia berikan dengan lahirnya hafidz dan hafidzah di masa depan. []
Oleh: Tami, PPPA Daarul Qur’an Makassar