4 Santri Pesantren Takhassus Brebes Bakal Ikut Wisuda Tahfizh Nasional 2023
Empat santri Pesantren Takhassus Brebes berhasil lolos untuk mengikuti puncak Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2023 yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 17 Juni 2022 mendatang di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang.
Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) menjadi momen yang ditunggu seluruh santri Daarul Qur'an setiap tahunnya. Pada 2023 ini, Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Brebes akan memberangkatkan empat santrinya.
Empat santri Pesantren Takhassus Brebes berhasil lolos untuk mengikuti puncak Wisuda Tahfizh Nasional (WTN) 2023 yang akan diselenggarakan pada Sabtu, 17 Juni 2022 mendatang di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Tangerang.
Keempat santri tersebut adalah Ariz Zidan M., Muhammad Nur Mahmud, Marcheell Gibran dan Adam Nurosyid. Mereka merupakan santri kelas 12 di Pesantren Takhassus Brebes. Sebelumnya, keempat santri tersebut mengikuti seleksi ujian WTN pada maret lalu. Melalui serangkaian ujian hafalan 30 Juz dan ujian lainnya.
Muhammad Nur Mahmud santri asal Serang, Banten merasa senang karena lulus menjadi peserta WTN tahun ini. “Saya ga nyangka bisa ikut Wisuda Tahfizh Nasional, padahal saya baru ngafalin Qur’an di Pesantren Takhassus ini. Tapi alhamdulillah sudah bisa jadi peserta WTN tahun ini,” kata Mahmud.
Selain itu, Ariz Zidan M., santri asal Cirebon merupakan salah satu Peserta Wisuda Tahfizh Nasional terbaik perwakilan Takhassus Brebes. Ia juga merasa bangga dan bahagia.
“Ahamdulillah, saya sangat senang sekali mejadi perwakilan santri terbaik di WTN tahun ini, karena ikut lulus WTN saja sudah sangat ketat sekali, dan ini saya menjadi salah satu yang terbaik bisa membawa kebahagiaan buat saya, keluarga dan Pesantren Takhassus Brebes,” ujarnya.
Sementara itu, Adam Nurrasyid tidak lupa mengucapkan terima kasihnya untuk semua donatur maupun wali asuh santri PPPA Daarul Qur’an atas dukungan kepada mereka selama ini. “Untuk donatur dan wali asuh, saya mau mengucapkan jazakumullah khairan katsiron atas dukungan dan sedekah bapak dan ibu semua untuk saya dan para santri. Sehingga kami mampu menyelesaikan hafalan selama di Pesantren,” tutur Adam.