Antusiasme Jamaah Muslimah Daarul Qur'an Hadiri Kajian Rutin
Ketua Muslimah Daarul Qur’an Bogor, Ceuceu Karwati mengatakan, Rabu pekan ini pengajian membahas zakat. Materi yang disampaikan, yakni tentang Zakat bagian ke-4 yang dipaparkan oleh Dewan Syariah Daarul Qur’an, KH. Ahmad Kosasih.
Pagi itu matahari bersinar cerah. Desiran angin pun tidak berhembus kencang. Pagi yang nyaman bagi ibu-ibu yang tergabung dalam kelompok Muslimah Daarul Quran di Masjid Alumni IPb, Baranangsiang, Bogor, mengadakan kajian.
Seperti pada Rabu (23/2), pada pukul 08.00 WIB mulai terlihat dari kejauhan para ibu yang mengenakan jilbab memasuki masjid yang berlokasi di samping Mall Botani Square ini. Awalnya, hanya sekitar lima hingga 10 orang yang berada dalam masjid itu, tetapi seiring berjalannya waktu satu persatu ibu-ibu lainnya mulai berdatangan.
Sambil menunggu yang lainnya, para ibu yang sudah hadir di masjid segera melaksanakan Shalat Dhuha dan membaca Al-Qur’an. Mereka bergantian membaca dua hingga tiga ayat Al-Qur’an sampai waktu menunjukkan pukul 09.30 WIB. Kemudian mereka pun bersiap memulai kajian rutin pekanan.
Ketua Muslimah Daarul Qur’an Bogor, Ceuceu Karwati mengatakan, Rabu pekan ini pengajian membahas zakat. Materi yang disampaikan, yakni tentang Zakat bagian ke-4 yang dipaparkan oleh Dewan Syariah Daarul Qur’an, KH. Ahmad Kosasih.
Ceuceu menjelaskan, setiap pekannya materi yang diberikan berbeda. Pada Rabu pekan pertama pengajian membahas tematik. "Pekan kedua membahas kitab tafsir Al-Qur’an. Pekan ketiga tematik lagi dan pekan keempat soal fikih," ujar Ceuceu.
Jika ada pekan kelima dalam satu bulan, biasanya Muslimah Daarul Qur’an akan mengadakan Tabligh Akbar. "Syiar yang lebih besar bisa berupa talk show mengundang ustadzah, seperti Mamah Dedeh dan Umi Lulung," lanjutnya.
"Alhamdulillah, saat tabligh akbar jamaah yang datang bisa mencapai 500 lebih jamaah. Syiar Islam bisa dilakukan dengan berbagai cara, tetapi tetap syari," ujarnya.
Ia mengatakan, jamaah ibu-ibu yang rutin mengikuti pengajian bisa mencapai 300-400 orang. Namun, terkadang hanya 200-an saja disebabkan banyak yang memiliki kegiatan lainnya. Selain pengajian rutin setiap hari Rabu, ada pula pengajian tahsin pada selasa pagi hingga menjelang Dzuhur. "Pengajian rutin juga ada, tiap pekan pengajian di rumah ibu-ibu bergantian," ujarnya.
Sepanjang KH. Ahmad Kosasih membahas perihal zakat , ibu-ibu dengan seksama memperhatikan materi tersebut. Beberapa tampak serius mencatat penjelasannya meski usia mereka sudah tak muda lagi.
Linda, salah satu jamaah yang aktif di Muslimah Daarul Qur’an mengatakan, semua pembahasan yang disampaikan oleh KH. Ahmad Kosasih mudah dipahami olehnya dan ibu-ibu lainnya. Tak ayal, pengajian Muslimah Daarul Qur’an sangat interaktif.
Para jamaah tak sungkan untuk bertanya kepada para pengisi. "Apalagi ketika pembahasannya fikih wanita. Ibu-ibu banyak yang bertanya bahkan bisa melewati jam 11.00 siang, karena kami ingin mengetahui lebih banyak dan lebih jelas lagi," ujarnya.
"Alhamdulillah, kami selalu menyempatkan untuk menghadiri pengajian. Walaupun kami sudah berkeluarga, kami ingin tetap menambah ilmu agama dan mengenal Islam lebih jauh. Meski waktu pengajiannya terbatas, belajar tidak ada batasnya," kata Linda menambahkan. []
Oleh: Nadzar, PPPA Daarul Qur’an Bogor