Bantuan Sembako Untuk Tarwono
Tarwono (36) kini memiliki tiga orang anak. Perantauan asal Kecamatan Brebes, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah itu mengadu nasib di kota dan saat ini tinggal di sebuah kontrakan di jalan Pepabri Raya RT 022/011, Kelurahan Kunciran Indah, Kecamatan Pinang, Kota Tangerang.
Kesehariannya adalah menjadi pedagang bubur ayam di depan Puskesmas Kunciran Indah. Semenjak wabah covid-19, omset jdagangannya terus menurun, ia mengeluhkan sepinya pemmbeli yang biasanya ramai.
Sebelum wabah ini, ia bisa menghabiskan 3 s/d 3,5 liter beras. Namun, semenjak wabah, 1 liter beras pun kadang tak habis. Puncaknya pada saat pemberlakuan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Kota Tangerang, omset penjualannya menurun drastis, sehingga modal dan laba dagang sangat tidak berimbang. Justru lebih banyak modal dibandingkan laba.
Kondisi sperti ini menjadikannya tidak dapat berjualan bubur ayam lagi. Namun, di satu sisi kontrakan yang ditinggalinya pun masih menunggak. Belum lagi iuran BPJS yang menurutnya sudah menunggak selama empat bulan.
Ia mengaku, sempat ada pendataan dari RT/RW setempat terkait warga yang terdampak wabah. Namun sampai saat ini belum ada tindak lanjutnya. Terbersit niat dalam hatinya pulang kampung, tapi ada larangan untuk mudik. Kondisinya jadi serba salah, mudik dilarang sementara di tanah rantau cari nafkah pun susah.
Menyikapi hal tersebut, PPPA Daarul Qur'an menyalurkan bantuan kepada Tarwono dan keluarganya berupa sembako. Harapannya, sembako ini dapat meringankan bebannya untuk menyajikan menu sahur dan berbuka puasa untuk istri dan anak-anaknya. (rozali/dio)