Berniaga dengan Allah
“Jangan sampai kita melewatkan Ramadhan ini dengan sia-sia, karena Allah telah memberikan kesempatan kepada kita untuk bertemu Ramadhan ini saja sudah menjadi sebuah kemuliaan," ujar Ustaz Muhammad Anwar Sani mengawali Raoadshow Asaatidz Daarul Qur’an Ramadhan 1440 H dalam Kajian Zuhur di Masjid Muta'araf, Gedung Multimedia, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Kajian yang diikuti sekitar 120 karyawan ini berlangsung khidmat. Ustaz Sani sapaan akrabnya menjelaskan pentingnya keutamaan melaksanakan ibadah sehari-hari, terlebih di bulan suci dan penuh keberkahan. Menurutnya, Ramadhan menjadi kesempatan untuk umat muslim memohon ampunan kepada Allah SWT atas segala khilaf dan kesalahan yang pernah diperbuat.
"Ketika kita berbuat kesalahan dan ketemu Ramadhan, lantas memohon ampun kepada Allah, maka InsyaAllah, akan dibukakan pintu maaf sebesar-besarnya, dibuka pintu Surga selebar-lebarnya, ditutup pintu Neraka serapat-rapatnya," tutur Rektor Institut Daarul Qur'an itu.
Ia mengutip hadits Rasulullah SAW yakni,"Barang siapa yang bangun di pagi hari namun hanya dunia yang dipikirkannya, sehingga seolah-olah dia tidak melihat hak Allah, maka Allah akan menanamkan empat penyakit dalam dirinya : Kebingungan yang tiada putusnya, Kesibukan yang tidak ada ujungnya, Kebutuhan yang tidak terpenuhi dan keinginan yang tidak tercapai." (HR. Ath-Thabrani)
“Maka, jangan sampai kita menjadi orang yang hanya memikirkan dunia saja, bahkan sejak bangun tidur. Jangan sampai perjalanan dari rumah menuju kantor menjadi hal yang sia-sia. Dapat menjadi sia-sia jika pertama tidak berdoa, tidak Dhuha, tidak Zuhur, dan tidak Ashar. Dan ketika kita meminta pertolongan maka mintalah hanya kepada Allah. Jadikanlah sabar dan sholat sebagai penolong," ucapnya.
Karenanya ia megajak seluruh umat muslim untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Salah satu ibadah yang paling mustajab adalah dengan melaksanakan sholat malam. Kemudian di lanjut dengan Subuh berjamaah di awal waktu. Maka menurut Ustaz Sani, siapapun yang berniaga dengan Allah niscaya tidak akan menemukan kerugian di dalamnya.
“Tinggi derajat tak harus menjadi direktur atau pimpinan perusahaan. Namun, ada seorang OB atau jabatan paling bawah, karena Tahajjud maka Allah angkat derajatnya. Kemudian dua rakaat sebelum Subuh pahalanya lebih baik dari dunia dan seisinya. Jika di dunia, berdagang ada kesempatan untuk rugi, namun bersama Allah adalah keuntungan, tak hanya di dunia melainkan di akhirat pula," tuturnya.