BPKH RI dan PPPA Daarul Qur'an Salurkan Perangkat Digitalisasi untuk STID DI Al-Hikmah
Badan Pengelola Keuangan Haji Republik Indonesia (BPKH RI) bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an menyalurkan perangkat digitalisasi untuk Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Dirosat Islamiyah Al-Hikmah di Jakarta Selatan pada Senin (20/3) pagi.
Badan Pengelola Keuangan Haji Republik Indonesia (BPKH RI) bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an menyalurkan perangkat digitalisasi untuk Sekolah Tinggi Ilmu Dakwah (STID) Dirosat Islamiyah Al-Hikmah di Jakarta Selatan pada Senin (20/3) pagi.
Laznas PPPA Daarul Qur'an kembali dipercaya sebagai mitra kemaslahatan BPKH RI untuk menyalurkan bantuan kepada penerima manfaat. Kali ini adalah program pengadaan perangkat digitalisasi untuk meningkatkan keterampilan mahasiswa STID DI Al-Hikmah.
Direktur Marketing dan Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur'an Dwi Kartika Ningsih mengatakan bahwa pihaknya telah menjadi mitra kemaslahatan BPKH RI sejak 2020. Ia mengaku senang karena dipercaya mengemban amanah untuk berbagai program kemaslahatan.
"Alhamdulillah, kami sejak 2020 sudah menjadi mitra kemaslahatan BPKH dan dipercaya untuk menjalankan amanah, delegasi, penugasan dari BPKH untuk berbagai program kemaslahatan," kata Dwi dalam sambutannya.
Ia menilai, perkembangan teknologi memang harus diikuti oleh masyarakat terutama mahasiswa perguruan tinggi Islam. Sebab untuk dakwah memerlukan fasilitas digital agar tidak redup di era saat ini.
"Kita memang harus menyesuaikan digitalisasi hari ini, karena dakwah itu tidak boleh redup, tidak boleh mati, dengan adanya fasilitas digital apalagi dengan jangkauan internet yang bisa diakses ke seluruh penjuru dunia dakwah itu tidak hanya di Indonesia, tapi bisa di seluruh dunia, selama ada akses internet," ujarnya.
Ia juga mengucapkan terima kasih kepada BPKH RI dan Muhammad Hidayah Nur Wahid selaku Anggota DPR RI Komisi Dapil Banten III yang hadir pada acara tersebut. "Terima kasih untuk Bapak Hidayat dan BPKH, ini sudah kesekian kalinya kami dipercaya untuk menjalankan program BPKH melalui beliau," imbuhnya.
Sementara Hidayah Nur Wahid mengatakan bahwa dirinya akan mendorong kemaslahatan dari pengadaan perangkat digitalisasi ini. "Pesan dari BPKH dan PPPA Daarul Qur'an akan dilaksanakan sepenuhnya, saya juga selalu mendorong agar amanah ini berjalan dengan baik, kemudian bisa menjadi awal dari dakwah yang akan terus berkelanjutan," tegasnya.
Kepala Divisi Registrasi dan Analisa Kemaslahatan BPKH Agung Sri Hendarsa menjelaskan bahwa dana yang digunakan untuk program kemaslahatan adalah dana abadi umat. BPKH RI telah mengelola dana ini untuk digunakan kemanusiaan.
"Jadi, dana ini mirip dengan wakaf, pokoknya tidak boleh habis, dan yang digunakan adalah nilai manfaatnya," tuturnya.
Agung menambahkan, terdapat tujuh asnaf ruang lingkup kemaslahatan yaitu pelayanan ibadah haji, pendidikan dan dakwah, kesehatan, sosial keagamaan, pemberdayaan ekonomi umat, sarana prasarana ibadah serta tanggap bencana.
"Seperti pada acara kita pagi ini, masuk pada asnaf pendidikan dan dakwah berupa bantuan digitalisasi STID DI Al-Hikmah," tambahnya.
Selain itu, Ketua STID DI Al-Hikmah Rofi Syamsuri MA mengatakan pentingnya keterampilan yang terstruktur untuk mahasiswa. Karena tidak hanya perlu pendidikan agama di pesantren, generasi yang unggul juga harus bisa berkembang seiring kemajuan zaman.
"Pesantren kita mengajarkan agama, tapi keterampilannya belum terstruktur dengan baik, jadi mudah-mudahan dengan adanya peralatan digitalisasi ini kita bisa berkolaborasi dengan lembaga, pesantren, dan yang paling penting adalah ilmu dari para dosen ini bisa kita maksimalkan, sehingga ilmu ini bisa bermanfaat sepanjang masa," ucapnya.