Grha Tahfidz Daarul Qur'an Sebagai Akses Publik Umat
Respon masyarakat sangat tinggi pasca pengumuman dibukanya pendaftaran santri Grha Tahfidz Daarul Qur’an Yogyakarta. Grha ini merupakan program mengembangkan sentra-sentra tahfidz di lingkungan masyarakat, komunitas, lembaga pendidikan, perusahaan dan instansi. Tujuan dasarnya ialah membibit dan mencetak para penghafal Alqur'an dari kalangan masyarakat yang mengedapankan Alqur’an dan Assunah. Adapun rincian program yang dibuka memuat Tahfizh, Tafsir Qur’an, Tahsin, Bahasa Arab, Akidah Akhlaq, Fiqh dan Sirah Nabawiyyah.
Dalam jangka waktu sepekan setalah launcing, jumlah calon santri yang mendaftar membludak. Hingga akhir penutupan pendaftaran, jumlah calon santri yang tertarik untuk mengikuti program Grha Tahfidz Daarul Qur'an sebanyak 500 orang. Hal inilah yang menjadi pertimbangan utama untuk melakukanan proses seleksi santri. Dari jumlah tersebut, santri yang ditetapkan diterima sebanyak 300 santri. Merekalah yang hampir setiap Senin hingga Sabtu berikhtiar menjemput hidayah Qur’an.
Salah satunya ialah Indi Fayruz Kamila (10 tahun), putri kelahiran Pemantang yang masih duduk di bangku kelas IV sekolah dasar ini ingin menjadi hafidzah. Belajar bersama santri lain yang umurnya di atasnya sama sekali tidak menyurutkan semangat menghafalnya. Orang tuanya mengaku, jika anaknya merasa senang belajar di Grha Tahfidz Daarul Qur’an. Bacaan Qur’annya pun semakin baik dan semakin rajin menghafal surat-surat pendek. Metode pembelajaran yang diterapkan sangat cocok untuk dia yang sifatnya ingin diperhatikan dan didengarkan.
Ada pula Hidayat, remaja asal Sulawesi Tenggara yang saat ini menjadi mahasiswa di UIN Sunan Kalijaga juga merakasan nikmatnya belajar di Grha Tahfidz. Baginya hidup adalah proses menuju keridhoan Allah SWT dengan menjalankan perintah-Nya. Termasuk perintah membaca dan menghafal Alqur’an. Hidayat merasa bersyukur dipertemukan dengan Grha Tahfidz sebagai sarana menjemput ridho Allah SWT yang insyaAllah akan bernilai ibadah. Setelah bergabun, ia merasa bacaan dan hafalan Qur’annya membaik. Baginya Alqur’an adalah kebaikan yang harus diutamakan dibandingkan yang lain. Dengan demikian aktifitasnya di Grha Tahfidz sama sekali tak mengganggu kesibukkannya sebagai mahasiswa.
Melihat antusias dan respon masyarakat yang bertambah setiap bulannya, kini Grha Tahfidz menjadi akses publik yang mudah untuk mendalami ilmu Alqur’an. Masyarakat yang tidak sempat mengenyam pendidikan di pondok pesantren, saat ini dapat belajar secara langsung dengan pengajar Grha Tahfidz Daarul Qur’an dari Assatidz dan Assatidzah Rumah Tahfidz, Mahasiswa penerima Beasiswa Tahfidz Qur’an (BTQ), Assatidz PPPA Daarul Qur’an dan para ustadz yang konsen di bidang keilmuannya.
Semoga program Grha Tahfidz Daarul Qur’an senantiasa sukses dalam memberikan layanan pembibitan Al Qur’an. Sehingga PPPA Daarul Qur’an dapat membuka Grha Tahfidz 2 hingga seterusnya. Aamiin.