Impian Daarul Qur'an Bersama Pemuda Pembangkit Peradaban
Selalu ada inisiatif dari pemuda Indonesia, seperti yang dilakukan Organisasi Santri Internasional atau kerap disebut OSI. Organisasi ini adalah arena juang bagi alumni santri Indonesia yang kini menjadi pelajar atau mahasiswa di luar negeri.
Sebagian orang mungkin berpendapat bahwa keluar dari pesantren berarti keluar dari segalanya. Bagi mereka, lulusan pesantren justru menjadi penyemangat untuk menebar kebaikan.
PPPA Daarul Qur'an pun berkesempatan mengundang OSI untuk silaturrahim sekaligus berdiskusi membangkitkan pergerakan dakwah di mancanegara pada Ahad, (22/7) di kampus STMIK Antar Bangsa, Tangerang. Acara ini turut dihadiri Direktur Utama PPPA Daarul Qur’an Muhammad Anwar Sani dan Direktur Rumah Tahfizh Center (RTC) Sholehuddin.
Anwar Sani memotivasi belasan anak muda itu agar menjadi pelayan masyarakat. Salah satunya dengan membangun rumah tahfizh di masing-masing negara.
Mengingat, setidaknya ada 11 negara yang terdaftar di OSI. Negara-negara tersebut adalah Turki, Prancis, Jerman, Rusia, Maroko, Arab Saudi, Flipina, Sudan, Lebanon, Mesir dan Malaysia.
"Kami dari Daarul Qur'an terbuka lebar kesempatan untuk bersinergi dengan OSI, sebagai upaya mengembangkan dakwah Qur'an. Namanya terserah, tapi kalau bareng dengan Daarul Qur'an ya kita namakan rumah tahfizh," tutur Ustad Sani sapaan akrabnya.
Ia menyampaikan, yang terpenting adalah mencoba terlebih dahulu, serahkan kepada Allah. Para anggota OSI pun diberikan tantangan untuk langsung terjun menjadi pengajar di rumah tahfizh yang mereka bina.
Tidak hanya itu, dalam diskusi hangat tersebut tercetus pula rencana untuk mengadakan wisuda akbar di negara-negara terkait. Hal tersebut dibenarkan pula oleh Ketua OSI, Aswar Anas (22).
“InsyaAllah kita akan bangun rumah tahfizh di Eropa, di Prancis, Jerman, Rusia. Pengajarnya nanti teman-teman dari OSI sendiri. Kemudian sinergi yang lain diantaranya program santri membangun hingga rencana wisuda akbar di sana,” ujar Pemuda asal Sulawesi Tenggara itu.
Setelah acara ini, Aswar bersama kawan-kawannya akan melanjutkan perjalanan ke Kalimantan untuk mengadakan seminar internasional. Masa libur yang masih tersisa ini dimanfaatkan OSI untuk berkeliling Indonesia dalam upaya dakwah di tanah air.