Kebakaran Kampung Qur'an Dasan Lekong; Tak Ada yang Bisa Rudi Selamatkan
Kebakaran di Kampung Qur'an Dasan Lekong, Lombok Utara pada Sabtu (3/10) lalu masih menyisakan luka mendalam bagi para korban. Meski tak ada korban jiwa dalam musiabah ini, namun sebanyak 101 Kepala Keluarga kehilangan tempat tinggalnya.
Diketahui dari 30 rumah yang hangus terbakar, 20 di antaranya adalah rumah-rumah recovery yang dibangun oleh Laznas PPPA Daarul Qur'an dari dukungan para donaturnya pascagempa bumi dahsyat yang terjadi di Lombok pada 2018 silam.
Salah satu warga yang masih tak percaya rumahnya habis dilalap si jago merah adalah Rudi. Ia adalah salah seorang pemuda di Dasan Lekong yang rumahnya habis tak tersisa.
Saat ditemui oleh Tim Siaga Bencana (Sigab) Laznas PPPA Daarul Qur'an pada Kamis (8/10) pagi, Rudi sedang berada di lokasi yang dulunya merupakan rumah miliknya. Ia mengatakan bahwa saat terjadinya kebakaran dirinya tak sedang berada di rumah dan tak menyangka akan terjadi kebakaran hebat.
"Waktu itu saya nggak di rumah, nggak tahu akan terjadi (kebakaran)," ujar Rudi saat diwawancarai Tim Sigab Laznas PPPA Daarul Qur'an.
Malam itu bertepatan dengan malam Ahad, Rudi yang melihat ada kobaran api penasaran dengan apa yang sedang terjadi. Ia kemudian mendekati kobaran api tersebut. Setelah hampir sampai tempat di mana api itu berasal, Rudi terkejut lantaran orang-orang sudah berkumpul di lokasi tersebut.
"Pas saya lihat api besar, saya penasaran, api apa sih ini, makin sini kok makin deket, akhirnya pas di jalan itu saya lihat banyak orang," jelas Rudi menceritakan detik-detik kejadian tersebut.
Setelah mengetahui kampungnya terbakar, Rudi seketika berlari ke arah rumahnya untuk menyelamatkan barang-barangnya. Namun nahas, api begitu cepat menyebar sehingga rumahnya pun sudah habis terbakar.
Sesampainya di rumah, tak ada satupun barang yang dapat ia selamatkan. Semua barang-barangnya habis dilalap api. Rudi yang masih tak percaya dengan apa yang terjadi di depan matanya itu seketika sadar bahwa dirinya harus menyelamatkan diri. Kemudian, ia bersama warga lainnya pun lari ke asrama Rumah Tahfidz Daarul Qur'an.
"Saya sampai sini rumah sudah nggak ada, api besar, jadi histeris nggak bisa nyelametin apa-apa, sudah nggak ada sisa, nggak ada yang bisa diselamatkan, kebetulan ada kan Rumah Qur'an di sana," tutur Rudi.
Ia juga menyampaikan bahwa kebakaran tersebut berlangsung cukup lama, kurang lebih selama dua jam. Menurutnya, hal itu juga disebabkan karena armada pemadam kebakaran yang mengalami hambatan saat menjangkau lokasi. Sebab, akses menuju lokasi sudah dipenuhi oleh warga sehingga pemadam kebakaran memerlukan sedikit waktu untuk melintasi kerumunan warga.
Meski demikian, Rudi bersyukur karena tak ada keluarga maupun warga Dasan Lekong lainnya yang menjadi korban dari keganasan api malam itu. Ia berharap kampugnya berangsur pulih sehingga aktivitas warga dapat berlangsung kembali seperti biasa. []