Kisah Ustadzah Syifa Memperjuangkan Al-Qur'an
Ustadzah Syifaul Qolbi (24) merupakan guru Al-Qur'an di Pesantren Tahfizh Daarul Qur’an Takhassus Difa Kreasi Wanayasa, Purwakarta. Sejak berada di bangku Sekolah Dasar Ustadzah Syifaul sudah ingin menghafalkan Al-Qur'an. Meski tidak mendapat restu dari orang tua, Ustadzah Syifa tetap bersikeras mewujudkan impiannya.
Melihat kesungguhan anaknya, kedua orang tua Ustadzah Syifa akhirnya mengizinkannya namun dengan syarat tidak membiayai pendidikannya. "Saya dari SD udah kerja, apa aja yang bisa dikerjain, kayak bantu petani di kebun, di sawah, angkut belanjaan orang di pasar. Apa aja buat makan, buat sekolah saya lakuin," ucap wanita asal Lampung ini.
Beberapa Rumah Tahfidz telah Ustadzah Syifa tinggali untuk menghafal. Hingga akhirnya masuk di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Takhassus Lampung dan menyelesaikan hafalan 30 juz Al-Qur'an.
"Saya nggak bilang ke ibu kalau sudah khatam, saya cuma minta tolong untuk ibu datang. Setelah datang ibu baru tahu kalau itu acara khataman saya. Ibu nangis, dan dari situ ibu mulai berubah lebih baik,” ungkapnya.
Perjalanan Ustadzah Syifa pun berlanjut dengan mengajarkan Al-Qur'an, dimulai dari mengabdi di Pesantren Tahfizh Daarul Qur'an Takhassus Yogyakarta, kemudian Tegal, Cikarang, dan kini Purwakarta. "Ya, saya bersyukur sekali ada banyak keajaiban yang saya alami selama hidup berendengan dengan Al-Qur’an. Kebahagiaan yang nggak bisa dibeli saat bisa membimbing santri dari awal ngafal hingga selesai 30 juz. Saya bahagia karena ilmu saya bisa bermanfaat," ungkap Ustadzah Syifa sembari tersenyum. []
Oleh: Widia, PPPA Daarul Qur’an Bandung