Langkah Awal Gadjah Mada Menghal Qur’an bersama PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta
Pada Rabu (7/9) telah dilaksanakan Penutupan Program Qur'an Academy. Program ini yang diselenggarakan oleh Gadjah Mada Menghafal Qur'an (GMMQ) yang merupakan Badan Semi Otonom (BSO) dari UKM Jamaah Shalahuddin Universitas Gadjah Mada (UGM) bekerja sama dengan Grha Tahfizh PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.
Program ini dimulai pada Mei hingga Agustus 2022 yang diikuti 78 santri. Pengajaran terbagi dalam 10 kelas dengan kategori kelas Tahsin, Tahfizh, dan Murottal. Kelas diselenggarakan secara Hybrid baik online dan offline. Dengan sebaran santri hingga di luar pulau jawa.
Penutupan ini dihadiri oleh Bapak Prof. Dr. Edy Meiyanto, M.Si., Apt. selaku Pembina Jamaah Shalahuddin UGM, Bapak Kurnia Putra, S.Sos., MA. selaku Ketua Perwakilan PPPA Daarul Qur’an dan KH. Ahmad Jamil, MA selaku Pimpinan Daarul Qur’an.
Dalam sambutannya Bapak Maulana menyampaikan bahwasanya dalam Publikasi DMI 2019, 65% masyarakat Muslim Indonesia masih terbata hingga buta huruf Al-Qur’an baik di pedesaan dan perkotaan. Selain masyarakat secara umum tantangan mutu pengajaran Al-Quran di kalangan guru juga nyata adanya. berdasarkan data dari hasil kajian kompetensi Guru Qur’an PPPA daarul Qur’an Yogyakarta dan BAZNAS RI Juli 2022, 38,8% lulus kompetensi dari 78 peserta. Sebaran guru terdiri dari Pondok Pesantren, TPA, dan Rumah Tahfidz di DI. Yogyakarta, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Beliau meyakinkan bahwasanya Allah hadirkan tantangan tersebut pasti juga dibarengi dengan solusi. Sebagai suatu ikhtiar PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta mengintegrasikan penjaminan mutu program, dengan mengajak sinergi sebanyak mungkin khalayak untuk menjawab tantangan tersebut. Dengan semangat melahirkan sebanyak mungkin kader-kader guru Al-Qur’an yang kompeten.
Apapun hasil dari program GMMQ yang telah dilaksanakan harapannya bukan menjadi hasil final dalam pembelajaran, melainkan baseline data awal untuk meningkatkan kualitas para penghafal Qur’an di Gadjah Mada. selain itu beliau berharap agar alumni bisa menjadi kader perubahan dan pemimpin dengan kompetensi Al-Qur’an dalam dada dan perilakunya untuk Indonesia lebih baik.
Prof Edy juga mengapresiasi atas diselenggarakannya Program Qur’an Academy. Beliau berpesan agar program ini terus dikembangkan. Harapan dari beliau program ini dapat menambah kader yang berperan signifikan dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan ajaran Al-Qur’an. Kegiatan ini ditu