Laznas PPPA Daarul Qur'an Terima Bantuan 25.000 Masker dari Bank Danamon Syariah dan Gerakan Pakai Masker
Admin
2.jpg)
Laznas PPPA Daarul Qur'an menerima bantuan masker sebanyak 25.000 dari Bank Danamon Syariah yang juga bekerja sama dengan Gerakan Pakai Masker, Ahad (11/10) lalu.
Bantuan masker ini merupakan kelanjutan kerja sama yang dilakukan oleh Laznas PPPA Daarul Qur'an dengan Gerakan Pakai Masker dan Bank Danamon Syariah setelah acara Penyuluhan Pakai Masker yang terlaksana pada untuk Pondok Pesantren yang digelar secara virtual pada Rabu (19/8) lampau.
Direktur Marketing dan Komunikasi Laznas PPPA Daarul Qur'an, Dwi Kartika Ningsih menucapkan terima kasih kepada Bank Danamon Syariah dan Gerakan Pakai Masker atas bantuan masker tersebut. Ia menyampaikan bahwa masker-masker itu akan didistribusikan kepada santri penghafal Qur'an yang berada di bawah naungan Laznas PPPA Daarul Qur'an.
"Terima kasih kepada Bank Danamon Syariah dan Gerakan Pakai Masker, semoga sinergi ini akan terus berlangsung dengan baik, insyaAllah masker ini akan kami distribusikan kepada santri-santri penghafal Qur'an," tuturnya.
Hal senada pun disampaikan oleh General Manager Sosial, Dakwah dan Advokasi, Ustadz Agus Jumadi. Ia mengatakan bahwa masker-masker bantuan dari Bank Danamon Syariah dan Gerakan Pakai Masker itu akan didistribusikan ke kantor cabang Laznas PPPA Daarul Qur'an dan Koordinator Daerah (Korda) Rumah Tahfidz yang tersebar hampir di setiap kota di seluruh Indonesia.
"Alhamdulillah, nantinya akan kami sampaikan ke kantor cabang dan Korda, yang selanjutnya diteruskan kepada santri-santri kita," tutur Ustadz Agus yang juga Pimpinan Rumah Tahfidz Center tersebut.
Sinergi ini merupakan upaya Laznas PPPA Daarul Qur'an untuk melindungi para santri dari kemungkinan terpapar virus Covid-19. Mengingat, salah satu upaya mencegah Covid-19 adalah dengan selalu memakai masker.
Untuk diketahui, santri-santri Daarul Qur'an yang saat ini sudah menjalankan aktivitas belajar serta menghafal Al-Qur'an selalu menerapkan protokol kesehatan Covid-19. Para pengurus dan pengajar di masing-masing tempat pun memiliki aturan ketat terkait hal ini. []
