Nenek Yusmaniar : Saya Ingin Menghafal Qur'an Sampai Ajal Menjemput
“Saya ingin tetap menghafal Al-Qur’an sampai ajal menjemput,” ujar Nenek Yusmaniar (75 tahun) saat mengungkapkan niatnya yang berharap bisa istiqomah menjaga kalam-kalamNya.
Usia senja, tak menyurtkan semangat Nenek Yusmaniar untuk tetap menghafal Al-Qur’an. Ia adalah salah satu santri di Rumah Tahfizh Masjid Raya Lantai Batu, Batusangkar, Sumatera Barat. Nenek Yusmaniar mulai menghafal Qur’an saat usianya 71 tahun.
“Saya terismpirasi dari seorang ustad yang mengatakan usia bukan jadi penghalang untuk dekat dengan Al-Qur’an. Saya sangat bersyukur, Allah SWT memilih dan meberikan saya beserta teman-teman kesempatan untuk belajar dan menghafalkan Al Qur’an,” ucapnya.
Nenek Yusmaniar mengaku sempat diuji saat mulai menghafal Al-Qur’an, guru yang membimbingnya pergi sampai akhirnya ia sempat berhenti menghafal. Namun, Nenek Yusmaniar tekad yang kuat membuatnya mendapatkan Rumah Tahfizh Lantai Bantu untuk belajar dan menghafal Al-Qur’an.
“Nenek langsung ikut dan mulai menghafal dari juz 1. Selama bimbingan dua bulan, Nenek bisa menuntaskan hafalan 1 juz. Kemudian dilanjutkan menghafal juz berikutnya. Alhamdulillah, sekarang Nenek sudah bisa menghafal 5 juz. Termasuk yang sudah dihafal juga adalah juz 30,” tuturnya.
Setalah memiliki hafalan, Nenek Yusmaniar pun memberanikan diri mengikuti lomba hafizh dan hafizah yang digelar Pemda Tanah Datar pada April 2018 lalu. Tak disangka, di antara 40 yang lulus dari 300 peserta, ada nama Yusmaniar. Ia pun mendapat hadiah umrah atas prestasinya itu. MasyaAllah.
“Ketika keluar negeri nenek hanya ingin beribadah di Tanah Suci, Masjidil Haram dan Masjid Nabawi. Kemudian berdoa, memohon ampun di tempat-tempat mustajab. Itulah keinginanan nenek, dan Alhamdulillah Allah kabulkan. Alhamdulillah Ya Allah, tak henti-hentinya nenek bersyukur,” tuturnya bercerita sambil menangis haru.
Kini, Nenek Yusmaniar berniat mengajarkan anak, cucu dan seluruh keturunannya untuk mengikuti langkahnya menghafal Al-Qur’an. Baginya, nikmat yang paling dirasakan dengan menghafal Al-Qur’an adalah hati menjadi sangat lapang karena di dalamnya ada ayat-ayat Al Qur’an.
Setiap yang hidup pasti punya masalah, semua masalah akan bisa dihadapi ketika hati lapang dan sabar. Yang kedua, adalah banyak kemudahan-kemudahan yang nenek peroleh dalam setiap perjalanan, dalam setiap rezeki dan nikmat sehat,” ujar Nenek Yusmaniar.
Itulah yang dirasakan Nenek Yusmaniar, betapa nikmatnya menghafal Al Qur’an. Yang tak kalah penting lagi, adalah nikmat beribadah. Nikmat membaca Al Qur’an dan memahaminya, nikmat bangun malam bermesra-mesra dengan Allah, memohon kepada Allah, curhat kepada Allah. “Alhamdulillah atas nikmat ini semua saya sangat bersukur kepada Allah,” tutup Nenek Yusmaniar.
Rencananya, Nenek Yusmaniar akan ikut dalam perhelatan Wisuda Akbar Rumah Tahfizh ke-9 di Masjid Raya Lantai Batu, Sumatera Barat yang dilaksanakan serentak di 19 kabupaten/kota dan 13 Provinsi pada 24 Februari mendatang. Semoga kita semua bisa mencontoh semangat nenek Yusmaniar dalam menghafal Al-Qur’an. Aamiin Allahumma Aamiin.