Pak Habib dan 35 Anak Asuhnya di Borobudur
2006, awal Pak Muhammad Habib mendirikan cikal Panti Asuhan Fatimah Azzahra. Keputusannya mengabdikan diri untuk merawat tiga anak yatim pertamanya karena memahami kondisi permasalahan dan nasib anak-anak dimulai dari rumah petak kecilnya di Borobudur, Kab. Magelang. Dua belas tahun terlewati, rumah petak dengan tiga anak asuh kini menjelma komplek panti yang menaungi tiga puluh anak yatim dan keluarga terlantar. Pak Habib, seorang mantri di Borobudur yang saban hari mengasuh, membesarkan, dan mendidik anak-anak yang kelak diharapkannya memiliki masa depan yang gemilang dengan akhlak Al-Qur’an.
Ada kesetiaan pada jalan pengabdian yang ditempuh Pak Habib dan seluruh pengasuh panti. Juga banyak berlinang doa dalam gerak merawati generasi di samping kantor Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang ini. Profesinya sebagai mantri, di ruang petak 4x4 meter di pojok depan panti Pak Habib saban sore menerima banyak pasien dari warga kampung sekitar.
“Saya kasihan melihat anak-anak yatim yang ada. Yang lebih miris, ada anak panti yang tidak tahu ayah dan ibunya. Bahkan ada satu keluarga dari Ciamis yang kami bantu,” terang Pak Habib berkisah di sela menyambut kami, Tim PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta yang mengantarkan mukena baru dan mushaf Al-Qur’an baru dari Beramaljariyah.org untuk seluruh penghuni panti asuhan Fatimah Azzahra.
Di belakang anak-anak panti yang berkumpul pada kunjungan kami, ternyata ada kisah panjang tentang gerak dakwah dan sosial Pak Habib juga kisah puluhan anak-anak yatim yang ditinggal wafat orang tuanya yang berasal dari Magelang hingga Kendal, Jawa Tengah. Dengan situasi dan latar belakang anak-anak seperti itu, Pak Habib harus tetap membangun optimisme.
Anak-anak panti diajarkan bagaimana mengurusi pengasuhan sampai bagaimana belajar kitab-kitab salaf, tak terlupa juga ikhtiar menghafal Al-Qur’an yang ke depannya akan didampingi oleh PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta. Harapannya adalah sinergi ini bisa memberikan akses dan kesempatan anak-anak panti Fatimah Azzahra pada beasiswa dan pendidikan tinggi berbekal hafalan Al-Qur’an.
Pak Habib adalah pembelajar. Anak-anak panti juga diajarkan membesarkan akhlak dengan memahfumi perbedaan. Sepanjang panti asuhan Fatimah Azzahra berdiri, telah banyak kunjungan tamu luar negeri dalam agenda belajar bersama. Pak Habib yang juga luas pergaulannya pun mengejawantahkan pemahamannya pada para santri dan tamu-tamu luar negeri yang datang. Pemahaman bahwa agama Islam dan Al-Qur’an memang untuk membahagiakan kehidupan, seperti senyum Pak Habib yang selalu melebar di sela-sela obrolan sore kami.
Obrolan sore yang berkesan, mengakrabkan kami dengan semua penghuni panti. Pak Habib menjamu dan menyambut kami dengan kisah luar biasa yang datang dari anak-anak dan riwayat belajarnya Pak Habib adalah inspirasi. Juga tentang harapan anak-anak panti yang sebentar lagi mulai belajar menghafal Al-Qur’an didampingi oleh PPPA Daarul Qur’an Perwakilan Yogyakarta dengan harapan keberkahan untuk masa depan yang jauh lebih baik. Bismillaah, semoga qobul hajat. Aamiin.
Salam,
Maulana Kurnia Putra, Amil Zakat PPPA Daarul Qur’an