Pembukaan Karantina Tahfidz Intensif Batch 2, Spirit Menghafal di tengah Pandemi

Pembukaan Karantina Tahfidz Intensif Batch 2, Spirit Menghafal di tengah Pandemi
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran
pppa-daarul-quran

Komitmen Daarul Qur'an untuk mendawamkan dakwah Al-Qur'an terus bergulir. Alhamdulillah pada Senin (1/2), Karantina Tahfidz Intensif Batch 2 resmi dibuka, melanjutkan program Karantina Tahfidz Intensif yang sudah dilakukan pada Oktober sampai Desember tahun lalu.

Kini Tahfidz Intensif sudah memasuki angkatan ke-2. Alhamdulillah Karantina Tahfidz Intensif tahun ini resmi dibuka oleh Maulana Kurnia Putra selaku Kepala Cabang PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta.

Pembukaan dimulai sejak pukul 8.30 WIB di dua lokasi, yaitu Asrama Tahfidz Intensif Putri di Jl. Kaliurang KM. 14 dan Asrama Tahfidz Intensif Putra yang bertempat di Grha Tahfidz 2 Jl. Nitikan Baru No. 14. Dalam acara pembukaan Tahfidz Intensif angkatan ke-2 ini turut dihadiri oleh KH. Ahmad Jameel selaku Pimpinan Direktorat Pendidikan Daarul Qur’an.

Dalam mauidhohnya KH. Ahmad Jameel mengingatkan agar para santri senantiasa bersyukur karena masih dikelompokkan bersama orang-orang beriman. Ia juga menyampaikan tentang keistimewaan mempunyai hafalan Al-Qur’an, bahwa bagi penghafal Al-Qur’an maka setoran yang paling indah adalah di hadapan Allah SWT langsung, yaitu di yaumul kiyamah nanti. Dimana semua amalan tidak lagi bisa dilakukan, tidak ada lagi perintah sholat, sedekah, perintah mengeluarkan zakat, juga perintah berhaji. Namun membaca Al-Qur’an tetap masih ada, pekerjaannya masih ada, pahalanya juga masih ada.

Tak lupa KH. Ahmad Jameel mengingatkan para santri untuk senantiasa menjaga dan membenarkan niat dalam menghafal Al-Qur'an. Serta untuk turut mendoakan para ahlul Qur’an dan para ulama.

“Jika ketemu alhul Qur’an jangan cuma minta foto bareng saja, tapi juga minta disimak hafalannya, kalau salah minta dibenarkan kalau benar minta ridhonya,” tutur KH. Ahmad Jameel. 

Sebanyak 16 santri yang terdiri dari 10 santri putri dan 6 santri putra menyimak dengan serius semua yang disampaikan KH. Ahmad Jameel. Di akhir mauidhohnya KH. Ahmad Jameel menutup dengan doa untuk para santri.

Tak hanya dari Yogyakarta, para santri Tahfidz Intensif angkatan ke-2 berasal dari berbagai daerah seperti Temanggung, Pati, Klaten, Tulungagung, Kediri, sampai Papua. Sebelumnya kedatangan santri baru ini telah mengalami seleksi yang cukup panjang, mulai dari ujian masuk sampai berbagai persyaratan kesehatan, seperti surat tanda sehat dan bebas Covid-19. Acara pembukaan pun dilakukan sesuai prosedur kesehatan dan mewajibkan penggunaan masker. []