Penyaluran Bingkisan Spesial Hari Ibu untuk Pasien Diabetes
PPPA Daarul Qur’an Sulawesi Selatan kembali menyalurkan amanah Bingkisan Spesial Hari Ibu sinergi dengan Forum Zakat atau FOZ Sulsel pada Jum’at (30/12/2022). Kali ini tim PPPA Daarul Qur’an Sulsel menyambangi keluarga dari pasien penderita diabetes yang sedang dirawat di Rumah Sakit Hermina Makassar.
PPPA Daarul Qur’an Sulawesi Selatan kembali menyalurkan amanah Bingkisan Spesial Hari Ibu sinergi dengan Forum Zakat atau FOZ Sulsel pada Jum’at (30/12/2022). Kali ini tim PPPA Daarul Qur’an Sulsel menyambangi keluarga dari pasien penderita diabetes yang sedang dirawat di Rumah Sakit Hermina Makassar.
Ani Sumayya berusia 70 tahun seorang ibu dari lima orang anak, di masa tuanya ibu Ani harus berjuang dengan penyakit diabetes yang telah menggerogoti tubuhnya selama bertahun-tahun hingga menyebabkan luka besar di punggungnya. Suami ibu Ani, Abdul Kadir saat ditemui di rumah sakit bersama sang menantu, Rara, yang kala itu harus berganti-gantian menjaga ibu Ani di ruang ICU. Abdul Kadir menerangkan bahwa awalnya luka yang berada di tubuh istrinya berupa bercak kemerahan sehingga tidak ditanggapi terlalu serius.
“Awalnya merah-merah dulu muncul di kakinya dan di badan, saya kira luka biasa nanti itu hilang sembuh dengan sendirinya, jadi saya tidak bawa periksa. Tidak lama kondisinya ibu semakin lemah, ikut membesar lukanya sampai tidak bisa bergerak kakinya. Makanya sekarang ibu kami papah mi kalau mau kemana-mana. Ini mi kemarin saya sudah tiga kali bolak-balik rumah sakit tidak ada mobil dipakai, jadi saya bonceng mi ibu pakai motor duduk di belakang sambil saya ikat ke saya supaya tidak jatuh. Sudah diperiksa di rumah sakit, dokter bilang kdiabetes dan jantung,” ungkap Abdul.
Abdul Kadir sehari-harinya bekerja sebagai pedagang kaki lima menjual minuman dingin di Waduk Nipah-Nipah, Jalan Inspeksi PAM Nipa-Nipa Antang, Kecamatan Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Tidak banyak nafkah yang dihasilkan dari hanya berjualan es, maka dari itu pak Abdul Kadir bersama istri, ibu Ani telah mengajukan berkas ke Dinas Sosial untuk pengurusan KIS atau Kartu Indonesia Sehat. Namun hingga saat ini mereka belum mendapat kelanjutan, sehingga keluarga ibu Ani menggunakan BPJS Kesehatan Mandiri Kelas 3.
“Kemarin saya sudah bingung mau cari bantuan dana dimana, biaya rawat rumah sakit tidak semuanya ditanggung BPJS. Belum beli pampers tidak sedikit, karena kata dokter pampers harus tiap tiga jam sekali diganti supaya tidak lembab area lukanya ibu,” jelas Abdul.
Untuk itu, tim PPPA Daarul Qur’an berinisiasi melanjutkan bantuan untuk pengobatan ibu Ani melalui kampanye sedekah ke donatur secara retail dan melalui platform sedekah online. []