Perbedaan Sedekah dan Amal Jariyah
Islam bukan hanya memuat ajaran-ajaran yang bersifat keibadahan (ubudiyah). Islam juga mengajarkan umatnya untuk melakukan ibadah-ibadah yang memberikan manfaat sosial. Contoh ibadah yang dianjurkan oleh Islam dan berdampak sosial adalah sedekah dan amal jariyah.
Islam bukan hanya memuat ajaran-ajaran yang bersifat keibadahan (ubudiyah). Islam juga mengajarkan umatnya untuk melakukan ibadah-ibadah yang memberikan manfaat sosial. Contoh ibadah yang dianjurkan oleh Islam dan berdampak sosial adalah sedekah dan amal jariyah.
Secara sederhana, sedekah identik dengan memberikan sebagian harta. Tak berbeda jauh dengan sedekah, amal jariyah sering dimengerti sebagai mendermakan sesuatu yang dapat bermanfaat dalam jangka waktu lama dan memberikan pahala yang langgeng.
Perbedaan sedekah dan amal jariyah yang dipahami selama ini oleh sebagian umat Islam, khususnyaa di Indonesia, terletak pada kebermanfaatan barang yang didermakan dan pahala yang didapat. Amal jariyah biasanya dimengerti sebagai amal yang pahalanya langgeng, sedangkan sedekah tidak. Begitu selama ini dipahami. Namun, benarkah begitu?
Dalam Islam, sedekah terdiri dari tiga kategori:
1) sedekah materi
2) sedekah nonmateri
3) sedekah jariyah.
Sedekah materi adalah sebuah amal atau perbuatan yang mendermakan sebagian hartanya dalam bentuk materi. Sedekah materi inilah yang selama ini dipahami oleh umat Islam, khususnya di Indonesia. Beberapa contoh sedekah jenis ini seperti mendermakan uang kepada orang yang membutuhkan, menyediakan makanan dan minuman untuk orang yang berpuasa, dan sebagainya. Jika umat Islam ditanya tentang pengertian sedekah, maka jawabannya pasti adalah jenis sedekah materi ini.
Ada juga sedekah dalam bentuk nonmateri. Sedekah ini tidak mengharuskan umat Islam untuk mendermakan sebagian harta-benda miliknya sebagaimana di atas. Sedekah jenis ini bisa dalam bentuk pemikiran, perbuatan, ajakan, dan sebagainya. Hadis Nabi Muhammad saw. sekiranya dapat memperjelas jenis sedekah ini. Nabi saw. bersabda:
Dari Abi Dzar, ia berkata, Rasulullah saw. bersabda, “Senyummu kepada saudaramu adalah sedekah, perintahmu kepada berbuat baik dan mencegah kemungkaran adalah sedekah, petunjukmu kepada seseorang yang tersesat adalah sedekah, menuntunmu kepada orang yang kabur penglihatannya adalah sedekah, kamu menyingkirkan batu, duri, dan tulang dari jalan (yang dapat membahayakan pengguna jalan) adalah sedekah, dan engkau menuangkan air dari embermu ke ember saudaramu adalah sedekah. (H.R. Al-Tirmidzi)
Terakhir adalah sedekah jariyah. Sedekah jenis ini didefinisikan sebagai sedekah yang pahalanya langgeng karena sesuatu yang disedekahkan memiliki manfaat dalam jangka waktu panjang. Selama hal yang disedekahkan itu bermanfaat, maka pahalanya akan terus sampai kepada sang pemberi sedekah. Contohnya adalah mendermakan mobil ambulans. Selama mobil itu masih digunakan dan bermanfaat, maka sang pemberi akan terus mendapatkan pahala.
Sedekah jenis inilah yang dipahami umat Islam selama ini sebagai amal jariyah. Hal ini sebagaimana dijelaskan oleh Nabi Muhammad saw.:
Dari Abu Hurairah r.a., bahwasannya Rasulullah saw. bersabda, “Jika manusia meninggal dunia, maka terputus amalnya kecuali tiga, yakni sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, dan anak saleh yang mendoakannya.” (H.R. At-Tirmidzi)
Dari sini dapat diambil kesimpulan mengenai perbedaan sedekah dan amal jariyah. Sedekah adalah perbuatan mendermakan sesuatu, bisa dalam bentuk materi maupun nonmateri. Sedekah ada yang pahalanya tidak langgeng, ada juga yang langgeng. Sedekah yang pahalanya langgeng ini disebut sebagai sedekah jariyah atau amal jariyah. Jadi, amal jariyah atau sedekah jariyah adalah salah satu jenis sedekah.
Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi!