Posko Banjir Konawe Daarul Qur'an Dipadati Pengungsi
Wajah Ibu Nurlia (53) terlihat sumringan. Ia merupakan satu dari sekian korban banjir bandang Konawe Utara yang rumahnya ikut hanyut terseret air. Genangan air setinggi dua meter telah merenggut rumah barunya sesaat setelah musibah kebakaran melalap seluruh harta bendanya. Kini warga Desa Wanggudu Raya, Konawe Utara ini kembali kehilangan tempat tinggalnya.
Nurlia dan puluhan ribu korban lainnya tengah berusaha bangkit. Doa-doa mereka langitkan di setiap sujud terakhir dalam sholatnya perlahan mulai diijabah oleh Allah SWT. Alhamdulillah, tenda biru yang membentang di Posko Siaga Bencana (SIGAB) PPPA Daarul Qur'an cukup menjadi tempat berteduh sementara.
"Perasaannya campur aduk. Bahagia sekaligus terharu. Tenda ini jadi penyelamat untuk saya dan keluarga. Terima kasih Daarul Qur'an dan para donatur, semoga Allah selalu berikan keberkahan dan rezeki yang melimpah untuk kita semua, Aamiin,” ungkapnya, Jumat (21/6).
Tak ada yang lain, selain tenda biru yang ia gunakan untuk bertahan hidup bersama dengan keluarganya untuk beberapa waktu kedepan. Meskipun banjir telah membuat seluruh rumah serta harta benda yang dimiliki lenyap, Nurlia tetap bersyukur karena masih bisa berkumpul bersama ibu dan ketiga anaknya. MasyaAllah.
Alhamdulillah, sampai hari ini sebanyak 14 shelter telah disalurkan dan mampu menampung 16 KK atau sekitar 75 korban. Selther tersebut dibangun di Posko SIGAB PPPA Daarul Qur'an di Wanggudu Raya. Jumlah ini akan terus bertambah mengingat masih banyak korban yang belum memiliki tempat berlindung sementara pasca musibah banjir melanda daerah ini.
“Sahabat, mari saling bahu membahu untuk saudara-saudara kita yang terdampak bencana banjir Konawe. Yuk kita ikhtiarkan memberikan senyuman terbaik untuk mereka. Insyaa Allah bantuan akan terus kami gulirkan untuk mereka di sana,” tutur Dena Fadillah, Koordinator SIGAB PPPA Daarul Qur’an untuk Banjir Konawe.