Kisah Inspiratif dari Yusuf, Yatim Piatu yang Semangat Belajar
Namanya Muhammad Yusuf Samsudin (23). Ia adalah salah seorang santri di Rumah Tahfidz SLB A Beringin Bhakti. Yusuf sapaan akrabnya, merupakan santri yatim piatu di saat usianya menginjak 18 tahun.
Namanya Muhammad Yusuf Samsudin (23). Ia adalah salah seorang santri di Rumah Tahfidz SLB A Beringin Bhakti. Yusuf sapaan akrabnya, merupakan santri yatim piatu di saat usianya menginjak 18 tahun.
Almarhum ayahnya meninggal karena sakit paru-paru, beberapa bulan kemudian almarhumah ibunya meninggal akibat penyakit diabetes. Sepeninggal kedua orang tuanya, Yusuf tinggal bersama tantenya yang berada di Kota Cirebon.
Pada awalnya anak kedua dari pasangan Almarhum Bapak Samsudin dan Almarhumah Ibu Marni ini lahir dengan kondisi mata kanan tidak bisa melihat dan mata kiri normal. Namun Yusuf mengalami katarak pada matanya yang mengakibatkan kebutaan.
Meski begitu, Yusuf tetap semangat untuk menuntut ilmu terutama pengetahuan agama Islam. Hal itu dibuktikan dengan keikutsertaannya dalam ekstrakurikuler keagamaan di sekolahnya.
Ditemui PPPA Daarul Qur'an Cirebon pada Rabu (10/8), Yusuf menceritakan jika keinginannya untuk belajar ilmu agama semata-mata agar bisa membacakan doa dengan bahasa Arab untuk kedua orang tuanya.
"Setiap hari pasti aku doain kak, tapi aku pengen juga doa kaya pakai bahasa Arab gitu biar lebih afdol," ujar Yusuf.
Pertemuan tim PPPA Daarul Qur'an Cirebon sekaligus memberikan bingkisan untuk Yusuf agar terus semangat belajar dan menuntut ilmu agama. "Ini untuk Yusuf, semoga Yusuf terus semangat ya, jangan pantang menyerah." Pungkas Fakhrul Ardi, tim program PPPA Daarul Qur'an Cirebon.
Oleh: Royana, PPPA Daarul Quran Cirebon