Sinergi Menyiapkan Generasi Kader Hafizh Bersama BAZNAS Kota Yogyakarta
Yogyakarta (01/03), PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta kembali menjalin sinergi bersama BAZNAS Kota Yogyakarta dalam program Beasiswa Kader Hafizh tahun 2024. Program yang dirilis pada tahun 2023 ini diharapkan menjadi program tahunan BAZNAS Kota Yogyakarta dalam rangka mewujudkan generasi kader cinta Al-Qur’an dan Masjid/Musholla.
Beasiswa ini diprioritaskan kepada santri penghafal Al-Qur’an berusia maksimal 11 tahun atau dalam jenjang pendidikan kelas 5 Sekolah Dasar (SD) dengan jumlah hafalan minimal 1 juz (juz 30) yang tinggal bersama orang tua. Sebagaimana 30 penerima beasiswa tahun 2023, terdapat 4 santri yang tidak dapat melanjutkan program dikarenakan menempuh pendidikan di pesantren. Kriteria ini menjadi persyaratan utama yang mutlak karena berkaitan dengan visi dan tujuan dari program beasiswa Kader Hafizh yaitu mencetak generasi Qur’ani yang menjadi teladan di masyarakat dan sekolah.
Namun, ada perbedaan jumlah kuota penerima beasiswa dari 30 santri pada tahun 2023 menjadi 15 santri pada tahun ini. Meskipun demikian, terdapat 46 santri pendaftar yang mengikuti seleksi Beasiswa Kader Hafizh pada tahun 2024 ini. Karakteristik santri pendaftar sangat bervariasi, baik dari segi usia, lembaga pendidikan hingga jumlah hafalan. Dari segi usia, mulai dari 5 tahun yang masih dalam jenjang Raudhatul Athfal (RA) hingga 11 tahun dalam jenjang Sekolah Dasar (SD) dari berbagai lembaga pendidikan. Dari segi jumlah hafalan, mulai dari 1 juz (juz 30) hingga 7 juz. Secara Tingginya partisipasi pendaftar ini menunjukkan bahwa besarnya antusiasme orang tua terhadap pendidikan Al-Qur’an dan tingginya perhatian dan kepedulian mereka terhadap religiusitas anak sehingga ikut serta mendukung lahirnya generasi Qur’ani yang berkualitas.
Seleksi dilaksanakan di Masjid Pangeran Diponegoro Balaikota yang berlokasi di Jalan Kenari No.56, Muja Muju, Umbulharjo, Kota Yogyakarta. Terdapat 2 tahapan dalam seleksi beasiswa ini, yaitu tes hafalan dan wawancara. Pada tes hafalan, santri diberikan 4 soal dengan rincian 1 soal pembacaan maqro’ QS. An-Naba secara utuh dan sisanya berupa sambung ayat secara acak dari seluruh surat yang sudah dihafalkan. Adapun pada sesi wawancara, santri akan diberikan pertanyaan terkait latar belakang pendidikan Al-Qur’an, cara menghafal, manajemen waktu hafalan, dukungan orang tua, prospek pasca lulus Sekolah Dasar (SD) hingga kepribadian. Proses seleksi di uji secara langsung oleh asatidz dari PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta yang sudah bersertifikasi (certified) BNSP RI dengan rincian setiap sesi berjumlah 3 asatidz.
Secara keseluruhan, kualitas bacaan dan hafalan para santri pendaftar dalam kategori cukup bagus (jayyid jiddan). Berdasarkan hasil seleksi tersebut juga menunjukkan bahwa, kualitas santri sangat berhubungan dengan support penuh dari orang tua dan tekad serta keinginan dari pribadi santri. Adanya program Beasiswa Kader Hafizh ini diharapkan dapat menjadi syiar dan dakwah bagi orang tua dalam memberikan pendidikan agama dan Al-Qur’an yang terbaik bagi anak. Dimana lebih jauh lagi, output yang diharapkan adalah terciptanya generasi Qur'ani yang ber-akhlaqul karimah sehingga menjadi teladan bagi lingkungan sekitarnya.
PPPA Daarul Qur’an Yogyakarta sebagai lembaga yang berfokus dalam Program Pembibitan Penghafal Al-Qur’an turut andil dalam mempersiapkan pendidikan Al-Qur’an terbaik ini, terutama dalam lingkup wilayah Yogyakarta. Kemitraan program Al-Qur’an, penyediaan kelas Al-Qur’an, dan pendampingan guru Al-Qur’an terus digencarkan karena menjadi jalan dakwah utama dalam mewujudkan visi besar Daarul Qur’an yang sejalan dengan BAZNAS Kota Yogyakarta, yaitu mencetak generasi Qur’ani yang berkarakter dan berdaya di lingkungan masyarakat.[]