Surah yang Dibaca Pada Malam Nuzulul Qur'an
Umat Islam yakin bahwa Allah swt. menurunkan al-Qur’an pada bulan Ramadan. Meski diperdebatkan, pendapat yang paling populer tentang waktu pertama turunnya al-Qur’an kepada Nabi Muhammad saw. adalah tanggal 17 Ramadan.
Peristiwa turunnya al-Qur’an ini dikenal dengan istilah Nuzulul Qur’an. Dalam QS. Al-Baqarah/2: 185, Allah swt. berfirman:
Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur'an, sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang benar dan yang batil) … “
Surah yang diturunkan pertama kali, menurut pendapat mayoritas ulama, adalah surah al-‘Alaq/96: 1-5. Nabi Muhammad saw. menerima wahyu pertama kali dari Allah swt. melalui malaikat Jibril di Gua Hira.
Banyak ulama menganjurkan kepada umat Islam untuk membaca al-Qur’an dengan kuantitas dan kualitas lebih pada bulan Ramadan. Jika di hari biasa seseorang hanya membaca tiga lembar, maka di bulan Ramadan orang tersebut dianjurkan untuk membaca lebih dari tiga lembar.
Tak sedikit ulama yang juga menganjurkan umat Islam untuk mengkhatamkan al-Qur’an minimal sekali selama bulan Ramadan. Caranya adalah dengan membaca setiap hari minimal satu juz secara konsisten.
Anjuran ini didasarkan pada kenyataan bahwa al-Qur’an diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. pada bulan Ramadan. Masyarakat Indonesia sendiri sering meningkatkan kuantitas dalam membaca al-Qur’an saat peringatan Nuzulul Qur’an. Ini adalah salah satu kebiasaan baik yang mesti dilestarikan.
Lalu, adakah surah yang dianjurkan untuk dibaca pada malam Nuzulul Qur’an? Apa surah yang dibaca pada malam Nuzulul Qur’an?
Ada hadis yang menarik mengenai pertanyaan tersebut. Hadis tersebut diriwayatkan oleh Ibnu ‘Abbas yang terdapat di dalam kitab Shahih Bukhari.
Artinya, “Dari Ibnu Abbas berkata, “Rasulullah saw. adalah manusia yang paling lembut terutama pada bulan Ramadhan ketika malaikat Jibril menemuinya, dan adalah Jibril mendatanginya setiap malam di bulan Ramadhan, di mana Jibril mengajarkannya al-Quran. Sungguh Rasulullah saw. orang yang paling lembut dari pada angin yang berhembus.” (HR. Bukhari)
Para ulama berpendapat bahwa Rasulullah saw. senantiasa mengkhatamkan al-Qur’an sekali dalam setahun bersama dengan malaikat Jibril di bulan Ramadan. Namun, pada akhir-akhir hayatnya, Rasulullah saw. mengkhatamkan al-Qur’an sebanyak dua kali.
Tentang hal ini, ada juga kesaksian sahabat Hudzaifah yang suatu hari di bulan Ramadan bermakmum kepada Rasulullah saw. Ia mengatakan bahwa Rasulullah saw. membaca surah al-Baqarah, al-Nisa, dan Ali ‘Imran. Apabila Nabi saw. membaca ayat mengenai ancaman, maka beliau memanjatkan doa.
Dari sini dapat disimpulkan bahwa umat Islam bisa membaca surah apa saja pada malam Nuzulul Qur’an. Membaca al-Qur’an adalah sesuatu yang baik dilakukan, apalagi di bulan Ramadan.
Dari hadis di atas dapat diambil pelajaran bahwa umat Islam mesti meningkatkan kuantitas dan kualitas dalam membaca al-Qur’an pada bulan Ramadan, khususnya lagi malam Nuzulul Qur’an, malam di mana al-Qur’an diturunkan.
Pahala membaca al-Qur’an di bulan Ramadan sangat tinggi nilainya. Nabi saw. bersabda bahwa:
Artinya: “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lam min satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR. Tirmidzi).
Jika di bulan biasa saja pahala membaca al-Qur’an diganjar dengan 10 kebaikan, maka berapa banyak pahala yang didapatkan umat Islam karena membaca al-Qur’an ketika Ramadan (bulan yang Allah swt. lipatgandakan setiap amalan baik)?
Wallau a’lam.
Dukung perjuangan santri penghafal Qur'an bersama Laznas PPPA Daarul Qur'an. Klik di sini untuk berdonasi!