Wanita-wanita Perkasa di Melempu
Di antara lelaki yang berjibaku mengaduk semen dan mengangkut pasir, ada wanita-wanita perkasa ikut andil mengerjakan rumah. Sebagian memilah batu bata, menyingkirkan puing-puing dan yang lain membantu membuat pondasi.
Dari 10 orang anggota kelompok pembangunan rumah Qur'an di Melempu, di kelompok II ada sosok lain yang mengacau perasaan.
Nursanim (50), perempuan kurus yang bergerak lincah. Menggali pondasi, mengangkat puing dan melayani adukan pasir semen pada tukang. Meski raut wajahnya tampak lelah, ia enggan berhenti bergerak.
Hari ini pun rekor. Pemasangan pondasi rumah paling cepat setengah hari dipecahkan kelompok Nursanim. Ia punya peran membangkitkan semangat para anggota laki-laki.
“Suaminya sakit sejak gempa memghancurkan rumahnya,” terang Imam ketua kelompok dua.
Nursanim yang biasa dipanggil Ina Sudir, menggantikan suaminya yang sakit. Rumahnya, seperti warga lainnya luluh lantak. Tinggal jejak pondasi yang tersisa.
Sosok ibu tangguh yang harus bangkit dari bekab ketakutan, kecemasan dan kehilangan harta benda yang susah payah dikumpulkan bertahun-tahun. Ia tidak meratap larut, tapi tampil menjadi kepala keluarga.
Ina sudir seperti keluarga lainnya, akan membawa keluarganya kembali berkumpul di rumah. Hidup harus berlanjut. Apapun yang terjadi.
Alhamdulillah, saat ini PPPA Daarul Qur'an bersama warga Dusun Melempu, Obel-Obel, Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat (NTB) masih terus bergotong-royong membangun rumah Qur’an. Mereka tak sabar untuk tinggal di istana-istana baru yang dibangun dari puing-puing reruntuhan.
Klik sedekahonline.com untuk mendukung dan terlibat dalam pembangunan Rumah Qur’an.