Zakat goes to Campus di Untirta Banten, FOZ Tegaskan Peran dan Partisipasi Mahasiswa dalam Gerakan Zakat
Pengurus Forum Zakat, Barman Wahidatan menegaskan peran mahasiswa pada isu-isu zakat nasional. “Ada banyak catatan pada perbaikan tata kelola zakat, dan sangat membutuhkan partisipasi akademisi dan mahasiswa sebagai subyek yang memperbaiki tata kelola tersebut,” jelasnya dikutip dari Forum Zakat.
Pengurus Forum Zakat, Barman Wahidatan menegaskan peran mahasiswa pada isu-isu zakat nasional. “Ada banyak catatan pada perbaikan tata kelola zakat, dan sangat membutuhkan partisipasi akademisi dan mahasiswa sebagai subyek yang memperbaiki tata kelola tersebut,” jelasnya dikutip dari Forum Zakat.
Hal ini disampaikannya pada agenda Zakat Goes to Campus (ZGTC) yang digelar oleh Forum Zakat & BEM Universitas Tirtayasa, Banten pada Rabu (31/5/2023) di Auditorium Gedung B kampus UNTIRTA, Serang Banten.
Tak hanya itu, lanjutnya, dalam hal literasi, saat ini masih menjadi PR di gerakan zakat. “Mahasiswa bisa mengambil peran dalam penguatan literasi di masyarakat, bahwa zakat itu memiliki dampak yang konkrit dalam pembangunan nasional melalui berbagai program,” tambahnya.
Senada, Kepala Bidang Penerangan Agama Islam Zakat dan Wakaf Kanwil Kemenag Banten, Dr. H. Masyudi, M.Pd menyebutkan bahwa mahasiswa memiliki peran strategis mengingat rendahnya tingkat literasi zakat di Banten. “Mahasiswa dapat membangun kepercayaan masyarakat terhadap zakat dengan bersama-sama. Melalui forum ini menjadi pejuang dan pelopor” tambahnya.
Wakil Ketua 1 BAZNAS Provinsi Banten, KH. Zaenal Abidin Sujai, Lc mengatakan mahasiswa adalah kaum intelektual yang dapat mengkaji persoalan-persoalan sehingga memberikan manfaat dan memberikan pengaruh kepada masyarakat luas.
Sementara, Sekretaris Komisi V DPRD Banten, Dede Rohana Putra, S.E., M.Si berharap kesadaran akan berzakat akan sejalan dengan dampak zakat terhadap Pendidikan anak-anak di Banten. “Literasi zakat diharapkan dapat meningkatkan kesadaran kita semua untuk menunaikan zakat sebagai ibadah, investasi di dunia, dan penolong kita di hari akhir nanti,” tambahnya.
Hal ini turut diamini oleh PLT Inspektur Daerah Provinsi Banten, Dr. Ir. Moch Trenggono, M.Sc ia mengatakan “PAD (Pendapatan Asli Daerah) saja tidak cukup, zakat menjadi potensi besar dalam mewujudkan Banten yang sehat, adil dan sejahtera,”
Pengurus Forum Zakat Wilayah Banten, Dewi Nurmaliza, S. EI, MH, memaparkan besarnya potensi dan pengaruh dalam sejarah Indonesia. “Maka, besar juga harapan gerakan zakat agar mahasiswa dan lembaga zakat bergerak bersama,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata dia, mahasiswa sebagai agen perubahan dengan menjadi agen gerakan zakat, social control mahasiswa harus melakukan control terhadap zakat itu sendiri dengan mengetahui kemana saja dana zakat tersebut.
“Dengan segala potensi dan pengaruhnya, amil Zakat dapat menjadi salah satu pilihan pekerjaan di masa mendatang. Ke depan, mahasiswa menjadi generasi penerus penggerak zakat. Maka, sebagai penerus tentu harus mengupgrade diri dan menguatkan kompetensi terkait gerakan zakat,” tandasnya.
Ketua Program Studi Ekonomi Pembangunan FEB Untirta, Dr. Hady Sutjipto, SE, MSi juga mengatakan bekerja di filantropi di samping ibadah saat ini sudah sangat menjanjikan sebagai tempat tujuan mahasiswa setelah keluar dari kampus.
Di samping itu, Pemimpin Redaksi Banten Pos Chandra Magga mengatakan pihaknya siap berkolaborasi dengan gerakan zakat untuk menyiarkan zakat lebih luas. “Media sebagai penyebar informasi dan control sosial, juga berperan untuk meningkatkan literasi masyarakat tentang zakat,” ungkapnya.
Ia juga menyebut lembaga yang mengelola zakat secara profesional, akan menyerap tenaga kerja dan berpotensi sebagai profesi menjanjikan bagi mahasiswa.
Agenda ini dihadiri oleh 250 mahasiswa dan mahasiswi kampus Universitas Tirtayasa, serta diramaikan dengan berbagai lomba yaitu Lomba Video Pendek dan Penulisan Opini. (*)