CEO LAZ Forum Kuatkan Kolaborasi Antar Lembaga Zakat
Sebuah gerakan bernama CEO LAZ (Lembaga Amil Zakat) Forum, yang membahas arah gerakan zakat di Indonesia tengah digelar. Wadah bagi para pimpinan dari organisasi pengelola zakat yang berada di bawah naungan Forum Zakat (FOZ) ini dibentuk dalam upaya untuk saling memberikan gagasan, masukan, serta informasi untuk memperkuat gerakan zakat di Indonesia.
Forum ini mengangkat tajuk “Menuju Arsitektur Baru Gerakan Zakat Indonesia”. Dimana, menurut Ketua Umum FOZ Bambang Suherman, arsitektur baru gerakan zakat Indonesia ini merupakan sebuah gagasan tentang penguatan regulasi zakat Indonesia, serta peningkatan skala sinergi dan kolaborasi antar-organisasi pengelola zakat, yang berorientasi kepada pengentasan kemiskinan di Indonesia.
Selain itu, kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari pada 23-24 Oktober di Jakarta ini juga berpijak dari hasil riset FOZ mengenai evaluasi pelaksanaan UU Zakat Nomor 23/2011. Riset yang dilaksanakan di 13 provinsi Indonesia selama satu setengah tahun terakhir ini menunjukkan beberapa temuan yang dianggap perlu dibahas bersama dalam upaya penguatan regulasi zakat di kemudian hari.
Dalam forum ini juga akan dibahas soal sinergisitas serta kolaborasi pendayagunaan zakat di antara 135 organisasi pengelola zakat yang menjadi anggota FOZ. Kolaborasi ini dimaksudkan agar manfaat zakat lebih optimal dirasakan oleh muzakki dan mustahik, terlebih dalam upaya pengentasan kemiskinan di Indonesia. Selain itu, kolaborasi ini harus dipersiapkan untuk menghadapi tantangan pertumbuhan ekonomi syariah pada 2020. Karena berdasar prediksi Direktur Pemberdayaan Zakat dan Wakaf Kementerian Agama M Fuad Nasar, zakat akan menyumbang 70 persen dari total keuangan syariah pada 2020. Sehingga, kolaborasi ini dibutuhkan sebagai penguatan gerakan zakat di masa depan.
PPPA Daarul Qur’an sebagai salah satu Laznas yang bernaung dalam FOZ ikut berpartisipasi dalam kegiatan ini. Lembaga ini mengirimkan Direktur Operasional PPPA Daarul Qur’an Abdul Shiddiq, dan Direktur Marketing Komunikasi Dwi Kartika Ningsih.
Bergabungnya PPPA Daarul Qur’an sebagai bagian dari kolaborasi, diharapkan dapat melebarkan sayap dakwah lembaga yang inti gerakannya tahfidzul Qur’an ini.
“Sehingga ke depan PPPA Daarul Qur’an bisa semakin berkembang sebagai lembaga yang ikut serta dalam upaya pengentasan kemiskinan melalui dakwah Al-Qur’an dan pendidikan,” ujar Dwi Kartika.
Dalam forum ini juga akan ditandatangani nota kesepahaman terkait penguatan regulasi zakat, kolaborasi pendayagunaan zakat Indonesia, project turunan Joint Protocol Collaboration FOZ Proverty Reduction, dan lain sebagainya. (mnx/dk)