CIBEST IPB Sampaikan Hasil Penelitian Kampung Qur'an
Pusat Studi Bisnis dan Ekonomi Syariah (CI-BEST) Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB University melaporkan hasil temuan atas penelitiannya pada akhir 2019 lalu mengenai salah satu program PPPA Daarul Qur’an, yaitu Kampung Qur’an. Penyampaian hasil temuannya ini dilakukan di kantor pusat PPPA Daarul Qur’an di Ciledug, Tangerang, Banten pada Senin (13/1).
Penelitian yang dilakukan selama tiga bulan ini bertujuan untuk melihat sejauh mana respon kepuasan masyarakat lokal mengenai program rekayasa sosial dengan konsep Kampung Qur’an ini. Adapun sampel penelitiannya adalah Kampung Qur’an OeUe di NTT, Kampung Qur’an Bobanehena di Jailolo, Kampung Qur’an Rukem di Purworejo, dan Kampung Qur’an Dasan Lekong di Lombok.
“Yang pertama sesuai dengan tujuan kita adalah untuk mendapatkan potret program Kampung Qur’an di beberapa sampel wilayah di OeUe, Jailolo, Lombok, dan Rukem. Kami melihat pelaksanaan program dari persepsi para penerima manfaat mulai dari fase tanggap darurat awal, fase pemulihan, hingga pemberdayaannya. Ternyata memang apa yang dilakukan ini boleh dikatakan angkat jempol ya, bagus, sangat baik, walaupun ada beberapa catatan perbaikan,” ujar Kepala CI-BEST Lukman Mohammad Baga.
Meski masih memiliki beberapa catatan dan ada proses penyempurnaan terhadap laporannya, Lukman mengaku takjub program ini mendapatkan apresiasi sangat baik dari masyarakat sekitarnya.
“Apresiasinya sangat baik karena program Kampung Qur'an PPPA Daarul Qur'an ini berkelanjutan pascabencana, ada program pembinaan, pendampingan, segala macam, sehingga orang bisa menilai bahwa ini jauh lebih baik," lanjutnya.
Sementara itu, GM Pendidikan, Kemanusiaan, dan Pemberdayaan Ustadz Sholehuddin menyambut positif hasil temuan penelitian CI-BEST yang berjudul “Analisis Dampak dan Keragaan Program Kampung Qur’an” itu. Ia bahkan memberikan masukan terhadap penelitian ini agar memiliki hasil yang lebih baik lagi. “Menurut saya sangat bagus sekali. Hasil penelitiannya bisa menjadi bahan evaluasi atas program kita. Tinggal beberapa poin masukan saya, misalnya wilayah tahfidz,” katanya.
Ia melanjutkan, karena sebenarnya pokok daripada Kampung Qur’an itu sebenarnya adalah Al-Qur’an itu sendiri. “Karena dari Al-Qur’an kita akan membawa masyarakat kepada keagamaan yang bagus. Kita bina Al-Qur’annya dengan program tahfidz, sehingga pelan-pelan nanti akan memberikan dampak positif secara spiritual bagi masyarakat,” paparnya.
Hasil penelitian tersebut, menurutnya, dapat membantu memberi masukan untuk program Kampung Qur’an ke depan. “Hasil penelitiannya positif dan sangat-sangat membantu. Insya Allah kita akan bikin lagi Kampung Qur’an, tapi yang terpenting adalah bagaimana memaksimalkan terlebih dahulu Kampung Qur’an yang sudah ada,” pungkasnya. (mnx/ara)